Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Jembatan Batam Bintan Masuki Tahap Survei Kedalaman Tanah di Laut

Pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) memasuki tahapan survei penyelidikan kedalaman tanah di Selat Bintan, Selasa (28/5/2024).
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Kementerian PUPR saat peresmian survei penyelidikan kedalaman tanah Jembatan Batam Bintan./Ist
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Kementerian PUPR saat peresmian survei penyelidikan kedalaman tanah Jembatan Batam Bintan./Ist

Bisnis.com, BATAM — Pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) memasuki tahapan survei penyelidikan kedalaman tanah di Selat Bintan, Selasa (28/5/2024). Kegiatan ini menjadi tahapan penting dalam menyiapkan kriteria kesiapan sebelum dimulainya pembangunan jembatan tersebut.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan survei ini merupakan tahapan awal keseriusan pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan Jembatan Babin.

Ansar mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri telah menyelesaikan kewajiban daerah dengan membebaskan lahan untuk landing point di sisi pulau Bintan.

"Begitu pula lahan landing point jembatan Babin di sisi pulau Batam telah diserahkan BP Batam. Semua landing point Jembatan Batam-Bintan telah bersertifikat dan kami sudah menyerahkan administrasinya ke Kementerian PUPR," kata Ansar seusai acara peresmian di atas kapal MT Trinity Surveyor yang berlayar di Selat Bintan.

Ansar optimistis jembatan ini akan menghubungkan dua pulau besar yang memiliki kantong-kantong ekonomi dan investasi besar di Kepri. "Jembatan ini akan menjadi game changer untuk transformasi ekonomi Kepri yang dirancang oleh Bappenas sebagai permata biru ekonomi gerbang utara Indonesia," katanya lagi.

Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Kepri, Stanley Citoro Haggard Tuapattinaja menjelaskan tujuan survey penyelidikan tanah adalah untuk mengetahui daya dukung tanah di site lokasi Jembatan Babin sekaligus mengoptimalkan desain struktur jembatan. 

"Hasil survei ini nantinya digunakan sebagai readiness criteria untuk engineer menentukan desain struktur yang aman untuk jembatan Batam-Bintan," ungkapnya.

Stanley mengungkapkan anggaran survei penyelidikan tanah ini menggunakan APBN sebesar Rp 68 miliar. Survei penyelidikan tanah ini akan dilakukan di 17 titik borehole untuk sisi jembatan satu dari pulau Batam ke Tanjung Sauh. Lalu dari titik Tanjung Sauh ke Pulau Bintan akan dilakukan survei di dua titik borehole

Survei penyelidikan tanah ini akan dilakukan PT Offshore Work Indonesia yang telah memiliki banyak pengalaman dalam geoteknik offshore di Indonesia maupun luar negeri. Direktur Utama PT Offshore Work Indonesia, Rizal Shah mengatakan kedalaman tanah Jembatan Batam-Bintan yang disurvei akan berkisar antara 27 hingga 40 meter. 

"Estimasi pengerjaan survei penyelidikan kedalaman tanah ini dua bulan pengerjaan di lapangan dan empat bulan untuk analisa, sehingga totalnya diperkirakan enam bulan," ujarnya. (K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper