Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) meningkatkan kegiatan testing, tracing dan treatment (3T), setelah terjadi penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut mencatat pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 7 menjadi 313 orang, kasus positif bertambah 97 menjadi 2.693, pasien meninggal bertambah 5 menjadi 136 orang, dan sembuh bertambah 29 menjadi 634 orang.
Sumut sendiri saat ini memiliki enam laboratorium pemeriksa Covid-19 yang telah terdaftar di Kementerian Kesehatan RI. Keenam laboratorium tersebut adalah Rumah Sakit Universitas Sumatra Utara (RS USU), Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Adam Malik Medan, Mikrobiologi FK USU, RS Murni Teguh, RS TK. II Putri Hijau Medan dan RS Prima Husada Cipta Medan milik Pelindo I.
“Itu akan kami maksimalkan untuk mendorong testing dan tracing. Kenaikan konfirmasi kasus beberapa hari ini juga menunjukkan aktivitas tracing yang meningkat,” kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah saat siaran langsung di Media Centre GTPP Covid-19 Sumut, Kamis (16/7/2020).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang ditandatangani 13 Juli 2020, PCR test lebih difokuskan untuk menjaring kasus baru. Hal ini dilakukan untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Selain itu, GTPP Covid-19 Sumut juga akan mengikuti istilah baku yang dipakai seluruh dunia terkait istilah suspek, kasus probable dan kasus konfirmasi.
Sementara untuk treatment atau perawatan kepada pasien yang membutuhkan, menurut Aris, sudah dilakukan secara maksimal oleh rumah sakit.
Aris menambahkan 3T akan menjadi kunci untuk menurunkan angka kasus positif dan angka fatalitas karena Covid-19. Namun, dia juga mengingatkan ada 3 hal lain yang tidak bisa ditinggalkan untuk melandaikan kurva dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Ada 3 jurus lain yaitu jaga jarak terutama saat di kerumunan, pakai masker dengan benar dan disiplin, hindari mengeluarkan droplet dan terkena droplet, serta cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir,” kata Aris.