Bisnis.com, BATAM - Penguatan ekonomi syariah (eksyar) menjadi prioritas Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri).
Kepala BI Kepri Rony Widijarto mengaku optimistis bahwa eksyar dapat membantu peningkatan ekonomi Kepri tahun ini ke angka 5,6%.
"Tahun ini, perekonomian Kepri diproyeksikan meningkat ke kisaran 4,8-5,6%. Namun ada sejumlah tantangan berupa disparitas pertumbuhan ekonomi antar wilayah yang dapat diatasi dengan penguatan dan pemberdayaan eksyar serta penguatan digitalisasi sistem pembayaran," katanya usai membuka acara Kepri Ramadhan Fair (Kurma) 2025 di Tanjungpinang baru-baru ini.
Untuk saat ini, BI Kepri mendorong upaya pengembangan eksyar melalui sosialisasi dan event untuk meningkatkan inklusi masyarakat terkait eksyar. Salah satunya yakni lewat event Kurma 2025.
Kurma menghadirkan berbagai program unggulan yang dirancang untuk meningkatkan inklusivitas dan daya saing eksyar antara lain business matching UMKM syariah, bazar Ramadhan, layanan sertifikasi halal, sosialisasi ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf), festival fashion show, bedah buku, seminar ekonomi syariah, dan berbagai kompetisi seperti nasyid, adzan, dai cilik, cerdas cermat, dan mewarnai.
"Kurma juga menjadi momentum untuk mendorong digitalisasi keuangan syariah melalui peluncuran QRIS 1.000 Masjid. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi keuangan sosial syariah dengan memanfaatkan QRIS untuk pembayaran ZISWAF secara digital," ucapnya.
Baca Juga
Selain itu, guna memastikan kebutuhan uang Rupiah menjelang Lebaran, KURMA 2025 juga menghadirkan layanan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025. Melalui layanan ini, masyarakat dapat melakukan penukaran uang Rupiah dengan kondisi layak edar.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan pihaknya juga memiliki sejumlah strategi untuk pengembangan eksyar di Kepri.
"Kepri terus memperkuat ekosistem eksyar melalui pengembangan Halal Center, inkubasi usaha halal melalui Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN), serta transformasi koperasi konvensional menjadi modern berbasis syariah melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren)," pungkasnya.