Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepanjang 10 Tahun Terakhir, Usaha Pertanian di Kepri Mengalami Penurunan

Dalam rentang 10 tahun terakhir, usaha pertanian di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami penurunan.
Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus./Ist
Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus./Ist

Bisnis.com, BATAM - Dalam rentang 10 tahun terakhir, usaha pertanian di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Usaha Pertanian Perorangan (UTP) turun 1,25%, sedangkan perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) turun 8,33%.

Secara garis besar, jumlah usaha pertanian di Kepri pada tahun 2023 adalah sebesar 81.135, mengalami penurunan 1,14 persen dibanding tahun 2013 yang sebesar 82.074.

"UTP di Kepri tahun 2023 sebanyak 81.006 unit, berkurang 1,25% dari tahun 2013 yang sebanyak 82.028 unit. UTP paling banyak terdapat di Kabupaten Karimun dengan jumlah 18.939 unit atau 23,38 % dari UTP di Kepri. Sementara itu, UTP paling sedikit terdapat di Kota Tanjungpinang dengan jumlah 2.520 unit atau 3,11 persen dari UTP di Kepri," kata Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, Senin (4/12/2023).

Sementara itu, Darwis menambahkan UPB di Kepri tahun 2023 sebanyak 33 unit, turun 8,33% dari tahun 2013 yang sebanyak 36 unit. UPB paling banyak terdapat di Kota Batam dengan jumlah 14 unit atau 42,42% dari UPB di Kepri. Kabupaten Natuna merupakan Kabupaten yang tidak memiliki UPB.

"Terakhir, UTL di Kepri tahun 2023 sebanyak 96 unit, bertambah 86 unit (860%) dari tahun 2013 yang sebanyak 10 unit. UTL paling banyak terdapat di Kabupaten Natuna dengan jumlah 36 unit atau 37,50% dari UTL di Kepri. Selanjutnya, UTL paling sedikit terdapat di Kota Batam dengan jumlah 1 unit atau 1,04%," katanya lagi.

Berdasarkan subsektor yang diusahakan, sebagian besar UTP bergerak di subsektor perikanan yaitu sebanyak 37.972 unit. Sementara itu, UPB di Kepri tahun 2023 sebagian besar berusaha pada subsektor perkebunan yaitu sebanyak 8 unit. Selanjutnya, Sebagian besar UTL yang ada di Provinsi Kepulauan Riau bergerak di subsektor hortikultura yaitu sebanyak 55 unit. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri, Adi Prihantara mengatakan ada dua hal penting dalam konsep membangun pertanian. Pertama ketahanan pangan, dimana dengan kondisi geografis, transportasi, lahan dan sebagainya di Kepri, menuntut untuk selalu mengupdate data-data sehingga bisa menjaga kebutuhan pangan penduduk Kepri.

"Kedua bahwa kebutuhan akan bahan pangan tidak akan berhenti. Oleh sebab itu untuk menstabilkan kondisi ekonomi khususnya volatile foods menjadi bagian penting," ujar Sekda Adi.

Oleh sebab itu, Adi mengatakan data dari BPS ini menjadi modal bagi sejumlah instansi pemerintahan untuk mengevaluasi kebijakan yang sudah ada terkait pertanian.(K65)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper