Bisnis.com, PALEMBANG – Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atau OKU Timur merupakan daerah penghasil padi nomor tiga tertinggi di Sumatra Selatan. Petani di daerah itu mengaku siap mendukung ketahanan pangan di tengah isu krisis pangan global.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel), luas lahan baku sawah di Kabupaten OKU Timur mencapai 59.522 hektare.
Sebaran sawah tersebut salah satunya berada di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Belitang II. Tim Jelajah Investasi Sumsel pun berkesempatan menengok langsung kondisi pertanian di salah satu sentra pangan Bumi Sriwijaya itu.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Rejeki, Undi Uji Hamdan, mengatakan intensitas pertanaman (IP) sawah di Desa Sumer Jaya rata-rata 2 kali dalam setahun (IP200).
“Namun sudah ada sebagian petani yang hendak mencoba tanam tiga kali. Setelah panen ini mereka bakal nanam padi lagi,” katanya.
Undi memaparkan biasanya petani menanam komoditas palawija pada masa tanam ketiga, seperti jagung dan kacang tanah.
Dia melanjutkan mayoritas warga di Desa Sumber Jaya berprofesi sebagai petani, di mana ada sebanyak 700 kepala keluarga (KK) dengan luasan total sawah hingga 415 ha. Adapun produktivitas ladang petani berkisar 6 ton – 7 ton per hektare.
Undi mengatakan produksi padi di desanya relatif stabil. Sebagai sentra pertanian, sawah di OKU Timur merupakan sawah irigasi di mana infrastruktur pengairan untuk pertanian itu memudahkan petani dalam bercocok tanam.
Undi sendiri merupakan generasi kedua di keluarganya yang menggantungkan mata pencarian dari sawah.
“Petani di Desa Sumber Jaya juga telah memanfaatkan mesin combine harvest untuk panen sehingga lebih efisien dibandingkan pakai tenaga manusia,” ujarnya.
Sementara itu, anggota kelompok tani Desa Sumber Jaya, Suko Riadi, mengaku petani siap mendukung ketahanan pangan di Sumsel.
“Apalagi Gubernur Sumsel Herman Deru memiliki program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, kami siap mendukung,” katanya.
Slamet Riyadi, penyuluh dari Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten OKU Timur, mengatakan rencana meningkatkan pertanaman jadi IP300 merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan.