Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAD Padang Berkurang Rp250 Miliar Akibat Pandemi

Berkurangnya PAD Padang itu, dipengaruhi dari tidak adanya kunjungan wisatawan sehingga transaksi di hotel dan restoran pun turut berkurang sebesar Rp174 miliar.
Objek wisata Pantai Padang yang masih dipadati oleh pengunjung meski di daerah ini berada di zona merah Covid-19./Bisnis-Noli Hendra
Objek wisata Pantai Padang yang masih dipadati oleh pengunjung meski di daerah ini berada di zona merah Covid-19./Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang, Sumatra Barat, menyampaikan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Padang berkurang sekitar 25 persen atau sekitar Rp 250 miliar akibat pandemi Covid-19.

"Melihat kondisi itu, maka di tahun 2021 kita akan mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, di samping juga fokus untuk penanganan Covid-19," kata Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi di Padang, Sabtu (24/10/2020).

Dia menjelaskan berkurangnya PAD Padang itu, dipengaruhi dari tidak adanya kunjungan wisatawan sehingga transaksi di hotel dan restoran pun turut berkurang sebesar Rp174 miliar.

Medi mengatakan berkurangnya transaksi di hotel dan restoran itu sudah terlihat sejak diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Bebas (PSBB) yang mengakibatkan berbagai lini perekonomian termasuk soal kunjungan wisatawan.

"Kalau kita lihat lagi sebenarnya pandemi ini tidak hanya berdampak pada hotel dan restoran, tapi juga mengakibatkan berkurangnya transaksi harian di sembilan lokasi pasar di Kota Padang dengan jumlah sekitar Rp11 miliar per hari,” ungkapnya.

Selain itu, transaksi PKL di destinasi wisata juga berkurang sebesar Rp7 miliar di waktu dua bulan masa PSBB. Kemudian 12 ribu UMKM, baik itu kuliner, ritel, jasa, kerajinan dan ultra mikro juga terdampak. Sehingga transaksi juga berkurang sebesar Rp17,6 miliar.

Dampak dari semua itu membuat 5.431 pekerja di Kota Padang terpaksa dirumahkan. Dimana ada 172 perusahaan yang merumahkan karyawannya di Kota Padang.

"Kondisi seperti itu bukanlah hal yang kita inginkan, tidak hanya bagi pengusaha atau pelaku UMKM saja, tapi semua orang tidak ingin ekonomi jadi buruk," ungkap Medi.

Menurutnya bahkan hingga akhir tahun pun diperkirakan kondisi yang terjadi hingga Oktober ini belum bisa mengubah banyak hal terkait PAD. Dia berharap tahun 2021 mendatang situasi yang terjadi di tahun ini bisa lebih baik. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper