Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) bakal segera mengoperasikan penuh dan memberlakukan pengenaan tarif pada Tol Padang – Sicincin dalam waktu dekat.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menjelaskan bahwa Jalan Tol Padang – Sicincin yang memiliki panjang 35,9 km ini telah rampung konstruksinya dan siap dioperasikan setelah memperoleh Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLFO) serta Surat Keputusan (SK) Pengoperasian dari Kementerian PU.
"Pembangunan jalan tol ini bukan hanya menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi infrastruktur kunci dalam mendukung percepatan logistik dan pemerataan pembangunan wilayah,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/7/2025).
Adapun, Tol Padang – Sicincin merupakan bagian dari Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Dody juga mengatakan, beroperasinya Jalan Tol Padang – Sicincin menjadi tonggak penting dalam menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat.
Pada saat yang sama, Dody menyebut pihaknya telah mengeluarkan Surat Laik Fungsi dan Operasi Tol Padang pada 30 April 2025.
Baca Juga
"Serta SK Pengoperasian melalui Kepmen PU nomor 519/KPTS/M/2025 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Sicincin-Padang tanggal 19 Mei 2025. Dan saat ini sedang dalam proses persiapan operasi," tambah Dody.
Meskipun progres konstruksi main road ruas Jalan Tol Padang – Sicincin telah selesai 100%, masih terdapat pekerjaan lanjutan berupa penyelesaian akses Lubuk Alung sepanjang 2,4 km. Selain itu, Kementerian PU tengah melakukan penyesuaian desain simpang sebidang di Tarok City untuk mengakomodasi staging konstruksi karena adanya kendala pembebasan lahan.
Asal tahu saja, pelaksanaan konstruksi ruas Padang – Sicincin dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur sebagai kontraktor pelaksana, di bawah pengawasan PT Anugerah Kridapradana dan PT Egis International Indonesia.
Jalan tol Padang-Sicincin didesain dengan kecepatan rencana 80 km/jam dan memiliki konfigurasi awal dua lajur dua arah, dengan spesifikasi teknis lebar lajur 3,6 meter, bahu luar 3,0 meter, dan median jalan 5,5 meter. Jalan ini memiliki total investasi mencapai Rp9,85 triliun dan biaya konstruksi sekitar Rp8,28 triliun, dengan masa konsesi selama 50 tahun.
"Pembangunan ruas ini juga mendukung integrasi wilayah Sumatera Barat ke dalam sistem logistik nasional serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah. Jalan tol ini juga diharapkan dapat menjadi tulang punggung konektivitas wilayah pesisir barat Sumatera, khususnya Provinsi Sumatera Barat," pungkasnya.