Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apkasindo Dorong Penetapan Harga CPO Indonesia Lewat Bursa ICDX

Apkasindo dorong penetapan harga CPO Indonesia lewat ICDX untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Foto aerial perkebunan sawit di Riau. Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial perkebunan sawit di Riau. Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • Apkasindo mendorong penetapan harga CPO nasional melalui Bursa ICDX untuk mendukung petani dan produsen lokal.
  • Penetapan harga melalui ICDX diharapkan dapat memberikan patokan harga TBS yang lebih adil bagi petani dibandingkan bergantung pada harga internasional.
  • Apkasindo telah berdiskusi dengan pemerintah untuk merealisasikan kebijakan satu harga CPO nasional guna memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, PEKANBARU - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mendorong agar harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) nasional dapat ditetapkan melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX), sebagai acuan resmi yang lebih berpihak pada petani dan produsen dalam negeri.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung, menyampaikan selama ini penentuan harga tandan buah segar (TBS) petani cenderung tidak memiliki patokan tetap dan kerap bergantung pada harga internasional, seperti Malaysia dan Rotterdam, yang seringkali lebih menguntungkan pembeli CPO dibandingkan petani lokal.

“Selama ini kita tidak punya kiblat harga TBS yang pasti. Kadang ke Malaysia, kadang ke Rotterdam yang mana yang lebih menguntungkan pembeli. Tapi sejak ada Bursa CPO di Indonesia lewat ICDX, harga TBS petani mulai terdongkrak,” ujarnya saat membuka Sawit Indonesia Expo (SIEXPO) 2025, Kamis (7/8/2025).

Dia mencontohkan, saat ini harga TBS petani berada di kisaran Rp3.400 hingga Rp3.450 per kilogram, yang disebutnya sebagai bukti peran nyata ICDX dalam memperbaiki posisi tawar petani sawit Indonesia.

Gulat juga memberikan apresiasi kepada Direktur ICDX Feni Wijaya yang dianggap sebagai salah satu aktor kunci di balik hadirnya Bursa CPO Indonesia. "Beliau ini penyelamat harga TBS petani sawit," ucapnya.

Selain itu, Gulat mengungkapkan bahwa tim dari Apkasindo termasuk Sekjen Reno Aprino, telah bertemu langsung dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) serta Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan guna membahas mekanisme penetapan satu harga CPO nasional melalui Bursa ICDX.

“Langkah ini penting untuk memastikan keadilan harga dan perlindungan bagi petani sawit. Kalau sudah ada rujukan harga dari dalam negeri, kita tidak perlu lagi menggantungkan diri pada pasar luar,” tambah Gulat.

Apkasindo berharap upaya ini segera direalisasikan dan dapat menjadi landasan kebijakan yang memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia, sekaligus menjamin kesejahteraan petani sawit nasional.

1754545651_0103efb5-5e40-4193-9306-70747263d76d.
1754545651_0103efb5-5e40-4193-9306-70747263d76d.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro