Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didominasi Lahan Rawa, Tanaman Padi Sumsel Tak Terancam Saat Kemarau

Tantangan kesulitan air saat musim kemarau akan terjadi di wilayah pertanian dengan jenis lahan irigasi.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG — Kondisi musim kemarau di Sumatra Selatan (Sumsel) diperkirakan tidak akan memberikan dampak besar terhadap sektor pertanian, khususnya tanaman padi.

Kepala Dinas Pertanian Sumsel Bambang Pramono mengatakan bahwa sebagian besar lahan sawah di wilayah itu merupakan lahan rawa yang memiliki cadangan air alami.

Dengan demikian pasokan air pada tanaman padi tetap cukup saat kemarau dan minim risiko terhadap gagal panen.

“Kemarau itu berkah bagi Sumsel, karena 73% (luas lahan sawah) merupakan rawa yang memang tergenang air dan kecukupan air tersedia,” katanya, Kamis (22/5/2025).

Namun, dia menuturkan bahwa tantangan kesulitan air saat musim kemarau akan terjadi di wilayah pertanian dengan jenis lahan irigasi.

Beberapa daerah yang memiliki lahan irigasi di Sumse yaitu Ogan Komering Ulu Timur dan Musi Rawas.

Oleh karena itu pihaknya tetap melakukan antisipasi dan berkoordinasi dengan masing-masing kabupaten/kota agar tingkat produksi tetap terjaga meskipun saat musim kemarau.

“Kita tetap antisipasi kalau terjadi kemarau tahun ini kabupaten/kota sudah menyiapkan pompa dan gerakan lain agar tidak terjadi penurunan produksi saat kemarau,” kata Bambang.

Diketahui dari total 470.000 hektare lahan sawah di Sumsel, sekitar 399.000 hektare berada di lahan rawa. Sedangkan lahan rawa di Sumsel terdiri dari dua jenis utama yaitu pasang surut dan lebak. 

Dia juga menuturkan bahwa pada tahun ini Sumsel ditargetkan dapat menambah jumlah produksi sebesar 1 juta ton gabah kering giling (GKG).

“Saat ini untuk produksi kita sudah hampir mencapai 3 juta ton GKG dengan angka pasti 2,94 juta ton GKG,” tuturnya.

Oleh karena itu upaya yang dilakukan yaitu dengan mendorong realisasi program cetak sawah seluas 48.000 hektare.

“Termasuk juga peningkatan indeks pertanaman padi melalui optimalisasi lahan,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper