Bisnis.com, BATAM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) masih terus menggesa penyelesaian masalah blankspot di provinsi kepulauan tersebut.
Berdasarkan data terakhir dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri, pada tahun 2022, Kepri masih membutuhkan 34 titik pembangunan Base Transceiver Station (BTS) lagi agar seluruh kawasan bebas blankspot.
"Dua tahun berselang, di tahun 2024, titik blankspot di Kepri bersisa sebanyak 22 titik. Terdapat pengurangan 17 titik blankspot pada rentang waktu tersebut," kata Kepala Diskominfo Kepri Hendri Kurniadi, Rabu (20/8/2025).
Di medio 2025, dua kota di Kepri, yakni Batam dan Tanjungpinang sudah 100% merdeka sinyal. Sedangkan lima kabupaten lainnya, yakni Bintan, Karimun, Lingga, Kepulauan Anambas dan Natuna masih membutuhkan banyak infrastruktur digital.
Sebanyak 295 kawasan di 275 desa di lima kabupaten tersebut telah merdeka sinyal, 124 kawasan tergolong lemah sinyal dan 22 kawasan lainnya masih dalam kategori blankspot.
Hendri menyebut kini pihaknya tengah berupaya menambah pembangunan BTS, dan tengah mendata titik lokasi blankspot dan lemah sinyal agar dapat dituntaskan.
Baca Juga
"Upaya lainnya adalah dengan berkoordinasi secara intens dengan Kemkomdigi mengingat kewenangan infrastruktur telekomunikasi berada di pemerintah pusat," terangnya.
Selain itu, Pemprov Kepri juga tengah melakukan pengembangan kawasan Artificial Intelligence (AI) serta pusat data berskala nasional.
Proyek ini rencananya akan dikembangkan di Pulau Bintan. Lahan eks tambang seluas 3000 hektar tersedia dan dinilai sangat memungkinkan. Kawasan tersebut memiliki potensi energi terbarukan serta akses langsung ke jaringan kabel laut internasional.
Proyek ini juga akan mengintegrasikan pasokan listrik hingga 1 gigawatt, klasifikasi data terbuka untuk layanan cloud pihak ketiga, serta dukungan Program Revitalisasi Nasional (PRN) untuk pengembangan energi di kawasan Tanjunguban dan Kijang.(239)