Bisnis.com, MEDAN — Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut Indonesia memiliki modal yang cukup untuk menghadapi tantangan ekonomi global.
Purbaya mengatakan kekuatan ekonomi Indonesia berasal dari besarnya domestic demand atau permintaan domestik.
“Ini yang disebut dengan modal besar bangsa kita. Kita memang bangsa yang besar, asal [modal] ini di-manage dengan baik,” kata Purbaya dalam pembukaan event LPS Financial Festival yang digelar di Medan, Rabu (20/8/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, konsumsi berkontribusi sebesar 62,53% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) nasional pada kuartal II/2025, mengungguli kontribusi sektor investasi maupun ekspor-impor. Pertumbuhan investasi yang relatif pesat (6,99% year on year/YoY) pada periode tersebut juga cukup mengimbangi pengeluaran pemerintah.
Dengan permintaan domestik yang dominan, Purbaya menilai Indonesia tidak perlu terlalu cemas dengan guncangan eksternal seperti yang diramal banyak ekonom akan membuat ekonomi nasional terpuruk. Total kontribusi permintaan domestik yang besar disebutnya dapat meredam gejolak eksternal.
Dia juga menyinggung pengalaman historis Indonesia yang mampu bertahan dan melewati sejumlah ancaman krisis ekonomi terdahulu, mulai dari krisis moneter tahun 1998, hingga pandemi tahun 2020—2021.
Baca Juga
Dikatakan Purbaya, ketidakpastian global akan ada setiap tahun. Strategi keluar dari ancaman tersebut ialah dengan memastikan permintaan domestik juga investasi tetap stabil. Dia pun meyakini Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2026 yang ditarget 5,4%.
“Untuk bisa tumbuh tinggi, kuncinya adalah fokus pada diri kita sendiri dengan memperkuat daya beli masyarakat, meningkatkan investasi dalam negeri, dan mendorong produktivitas sektor riil,” jelasnya. (240)