Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program MBG di Kepri Telah Jangkau 23% dari Target 516.419 Pelajar

Sebanyak 127 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari target sebanyak 253 unit SPPG telah berdiri di seluruh Kepri.
Sejumlah murid menyantap menu makanan di SDN Cilangkap 5, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pemerintah resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan serentak di 26 Provinsi di Indonesia. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah murid menyantap menu makanan di SDN Cilangkap 5, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pemerintah resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan serentak di 26 Provinsi di Indonesia. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, BATAM - Pemerintah Provinsi (Pemprov Kepri) menyebut capaian program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kepri telah mencapai 23% dari total target sebanyak 516.419 orang.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan untuk melayani ratusan ribu pelajar tersebut, sebanyak 127 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari target sebanyak 253 unit SPPG telah berdiri di seluruh Kepri.

"Program MBG di Kepri telah menjangkau sebanyak 3.354 sekolah, dengan jumlah penerima manfaat yang ditargetkan sebanyak 516.149 pelajar," kata Ansar di Batam, Rabu (13/8/2025).

Selain pelajar, program ini juga menyasar kelompok ibu hamil dan ibu bersalin. Terdapat 10.834 ibu hamil dan 9.474 ibu bersalin yang menjadi penerima manfaat di seluruh Kepri.

Menurut Ansar, karakteristik Kepri yang terdiri dari banyak pulau tidak menjadi halangan dalam pendistribusian terhadap bahan makanan, yang digunakan dalam program MBG.

"Kami memastikan program ini berjalan tepat sasaran, agar pelajar bisa dapat cukup asupan gizi selama masa sekolah," ungkapnya.

Program MBG di Kepri sudah mencapai 23%, melebihi rata-rata capaian nasional yang baru menyentuh 9% penerima.

Ansar menekankan keberadaan SPPG sangat krusial untuk memastikan distribusi makanan bergizi merata, terutama di pulau-pulau terluar.

Sesuai karakteristik geografis Kepri, dapur SPPG khusus menjadi model yang paling tepat diterapkan di daerah kepulauan.

"Untuk daerah pulau, pemerintah akan mengambil peran penuh dalam mendirikan SPPG karena biaya per makan lebih besar dibanding daerah perkotaan," tegasnya.

Ansar juga pihkanya akan terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk memastikan pendirian SPPG dilakukan secara terencana dan selaras dengan kebijakan daerah.

Ia menekankan bahwa pemenuhan neraca kebutuhan harian—mulai dari sayur, protein, hingga karbohidrat—sebaiknya mengutamakan potensi pangan lokal.

"Kita punya potensi pangan di Kepri. Mari kita optimalkan untuk memenuhi kebutuhan MBG, sehingga manfaatnya kembali ke masyarakat," pungkasnya.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro