Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Pertengahan 2025, Nominal Transaksi QRIS di Kepri Capai Rp 4,14 Triliun

Pada awal 2025 hingga pertengahan tahun, nilai transaksi QRIS di Provinsi Kepri sudah tembus Rp4,14 triliun.
Kode QR atau QRIS milik pedagang bubur yang berada di Jakarta, Senin (13/2/2023). / Bloomberg-Dimas Ardian
Kode QR atau QRIS milik pedagang bubur yang berada di Jakarta, Senin (13/2/2023). / Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, BATAM - Transasi pembayaran menggunakan QRIS terus melonjak di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencapai triliunan hingga akhir semester I/2025.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri Rony Widijarto mengatakan nominal transaksi QRIS hingga akhir semester I/2025 sudah mencapai Rp4,14 triliun.

"Sepanjang 2024, volume transaksi QRIS di Kepri tumbuh 117% dengan nilai mencapai Rp5,01 triliun. sementara pada awal 2025 hingga pertengahan tahun, nilai transaksi sudah tembus Rp4,14 triliun," katanya di Batam, Rabu (13/8/2025).

Melihat pertumbuhan QRIS yang terus meningkat pesat hingga pertengahan tahun, Rony optimis hingga akhir 2025, nilai transaksi QRIS bisa menembus angka Rp6 triliun.

"Melihat tren positif, kami yakin target transaksi tahun ini akan melampauai capaian 2024. Dari 9 juta transaksi tahun lalu, kami harapkan bisa menembus 50 juta transaksi pada 2025," katanya lagi.

Menurut Rony, QRIS memberikan kemudahan bagi masyarakat, termasuk pelaku UMKM untuk mengakses layanan keuangan. Selain itu, transaksi lintas negara juga terus meningkat, terutama dengan Malaysia dan Singapura.

"Pada 2024, transaksi QRIS dengan Malaysia mencapai 7,83 juta kali. Tahun ini, hingga pertengahan tahun, sudah 9,6 juta transaksi. Sementara dengan Singapura, dari 1,8 juta transaksi tahun lalu, kini sudah 2,83 juta," paparnya.

Rony juga mengungkapkan rencana perluasan kerja sama pembayaran digital ke negara lain, termasuk Thailand dan Arab Saudi. Ia optimistis langkah ini akan membuka peluang besar bagi sektor pariwisata, kuliner, dan industri kreatif di Kepri.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro