Bisnis.com, BATAM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat kinerja pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II/2025 tumbuh positif sebesar 7,14% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,16% (yoy).
Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati mengatakan secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Kepri hingga triwulan II/2025 tercatat tumbuh 6,15% (ctc).
"Pertumbuhan ekonomi di Kepri menjadi yang tertinggi di Sumatera dan memberikan kontribusi sebesar 7,18% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Sumatera, di mana pertumbuhan Sumatera sendiri tercatat sebesar 4,96% (yoy)," katanya Jumat (8/8/2025).
Kinerja positif perekonomian Kepri ditopang oleh sektor industri pengolahan yang tumbuh 6,96% (yoy), yang memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 2,91% (yoy).
"Selain itu, sektor pertambangan dan penggalian tumbuh dua digit sebesar 24,21% (yoy) dan memberikan andil sebesar 2,18% (yoy). Sektor konstruksi juga tumbuh kuat di angka 7,75% (yoy) dan memberikan andil sebesar 1,46% (yoy)," ucapnya.
Terpisah, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri Ronny Widijarto mengatakan pertumbuhan lapangan usaha (LU) industri pengolahan sejalan dengan masih tingginya aktivitas produksi di tengah indikasi frontloading komoditas elektronik sebelum berlakunya Tarif Trump.
Baca Juga
"LU Pertambangan juga tumbuh seiring dengan telah beroperasinya Lapangan Forel dan Terubuk di Natuna, serta didukung dengan adanya low base effect dari tahun sebelumnya," katanya.
Pertumbuhan LU Konstruksi didukung juga oleh berlanjutnya pembangunan sejumlah proyek strategis di Kepri antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional, Terminal 2 Bandara Hang Nadim Batam, serta penataan sejumlah ruas jalan.
"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II/2025 didorong oleh pertumbuhan positif pada hampir seluruh komponen pengeluaran, terutama Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB)/Investasi yang tumbuh 8,70% (yoy), dengan andil 3,57%," tuturnya.
Realisasi investasi di Kepri masih kuat didorong oleh investasi dalam KEK di Kepri, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Selanjutnya, net ekspor tumbuh kuat sejalan dengan masih tumbuhnya LU Industri Pengolahan dan diresmikannya lapangan migas baru di Natuna. Adapun konsumsi RT pada triwulan II 2025 didukung oleh meningkatnya aktivitas pariwisata di tengah sejumlah momen HBKN dan long weekend," pungkasnya.