Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat telah menetapkan status Siaga Darurat Erupsi Gunung Marapi menyikapi keputusan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan level Gunung Marapi ke level III Siaga.
Jubir BPBD Provinsi Sumbar Ilham mengatakan berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan terkait kenaikan status Gunung Marapi ke level siaga tersebut, masyarakat tidak boleh berada dalam radius 4,5 kilometer dari puncak Gunung Marapi.
Berdasarkan data prakiraan jumlah warga penduduk terdampak letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, terdapat 30.419 warga yang tinggal di 8 kecamatan yang tersebar di 23 nagari yang berada dalam kawasan rawan bencana (KRB) 1 dan 2.275 jiwa yang berada di KRB II di dua kabupaten tersebut.
"30.419 warga ini perlu disosialisasikan terkait ancaman bencana erupsi Gunung Marapi ini. Sesuai arahan gubernur, perlu ada langkah cepat dari pemerintah kabupaten dan kota," katanya, Senin (11/11/2024).
Dia menyampaikan, pemerintah daerah juga segera melakukan rapat gabungan untuk memastikan langkah atau mitigasi yang akan dilakukan, salah satunya terkait opsi pendirian tempat pengungsian bagi warga yang bermukim di dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi.
"Untuk tahap awal akan ditetapkan posko komando menyikapi kenaikan status Gunung Marapi ke level siaga. Kami masih menunggu hasil keputusan dari Pemkab Tanah Datar dan Agam terkait menetapkan status siaga darurat gunung marapi, "tegasnya.
Baca Juga
Dia mengungkapkan berdasarkan rapat gabungan yang juga dihadiri BNPB tersebut dilakukan penetapan status siaga darurat berlaku mulai 11 November hingga 11 Desember mendatang.
“Dalam status siaga tentunya meningkatkan mitigasinya, memastikan data warga yang berada tidak ada aktifitas di dalam radius 4,5 kilometer dari kawah Marapi, kemudian mendata penduduk yang berada di KRB 1, KBR II dan KRB III,” terangnya.
Menurutnya dalam status siaga darurat tersebut juga akan dilakukan mengaktifkan posko komando, menetapkan jalur evakuasi, titik evakuasi, dan logistik serta peralatan yang dibutuhkan.
Pj Gubenur Sumbar Audy Joinaldy juga meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 4,5 km dari puncak Marapi.
Sebaiknya mulai untuk mempersiapkan posko-posko pengungsian, mengecek fasilitas sarana dan prasarana, serta mempersiapkan kebutuhan dasar pengungsian dan jalur evakuasi.
Dia pun meminta warga tetap waspada dan saling mengingatkan satu sama lain. "Untuk itu saya minta petugas untuk kembali mendata warga yang tinggal di kawasan Gunung Marapi dalam radius 4,5 kilometer," tegasnya.