Bisnis.com, PADANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadi peningkatan aktivitas Gunung Marapi hingga pukul 18.00 Wib Kamis (7/11).
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resmi menjelaskan bahwa hingga sore tadi tercatat telah terjadi 7 kali letusan dan 14 kali hembusan.
"Ketinggian abu yang teramati di Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi paling tinggi itu pada hari ini 800 meter dari puncak kawah Marapi," katanya, Kamis (7/11/2024).
Dia menyampaikan bila dilihat Rabu (6/11) kemari itu jumlah letusan yang tercatat hanya satu kali dan hembusan sebanyak 3 kali.
Dengan adanya peningkatan aktivitas Gunung Marapi ini, PVMBG berharap betul kepada masyarakat untuk mematuhi imbauan atau rekomendasi yang telah disampaikan.
Rekomendasi yang dimaksud yakni mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Baca Juga
Kemudian masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)," jelasnya.
Dikatakannya tingkat aktivitas Gunung Marapi akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.
Dimana untuk tingkat aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi ini tetap berlaku selama surat/laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan.
Erupsi Gunung Marapi terlihat dari Desa Sabu, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Rabu (6/12/2023). Bisnis/Muhammad Noli Hendra