Bisnis.com, PEKANBARU -- Festival Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kembali mencatat sejarah. Tahun ini, total kunjungan selama perhelatan budaya yang telah berusia lebih dari satu abad itu menembus 1,6 juta orang.
Angka fantastis tersebut tidak hanya berasal dari wisatawan domestik, tetapi juga ditopang lonjakan signifikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat menyebut capaian ini jauh melampaui ekspektasi. Menurutnya, keberhasilan ini membuktikan bahwa Pacu Jalur tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi, tetapi juga magnet wisata yang mendunia.
“Kunjungan selama event digelar ada 1,6 juta lebih. Angka ini sangat signifikan, khususnya untuk kunjungan wisatawan mancanegara,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Tahun ini, tercatat ada 1.374 wisatawan asing datang langsung untuk menyaksikan Festival Pacu Jalur. Jumlah tersebut melonjak tajam dibanding tahun lalu yang hanya puluhan orang. Mereka berasal dari berbagai negara, mulai dari Nigeria, Maroko, Turki, Slovenia, Brasil, Malaysia, Singapura, hingga Amerika Serikat.
“Wisatawan asing tahun ini cukup luar biasa antusiasnya. Lonjakan ini membuktikan promosi melalui berbagai kanal, khususnya media sosial, berhasil menjangkau audiens global,” jelas Roni.
Baca Juga
Salah satu wisatawan asing, Amoge Ezike (28) asal Nigeria, mengaku terpukau dengan atraksi budaya yang ditampilkan. Ia datang bersama empat sahabat dari Maroko, Turki, Slovenia, dan Brasil setelah melihat video Pacu Jalur yang viral di media sosial.
“Melihat anak-anak menari di atas perahu panjang itu seperti punya aura yang memukau. Kami bahkan mencoba langsung naik perahu berukuran 35 meter yang menjadi ikon Pacu Jalur. Rasanya luar biasa,” tutur Amoge.
Selain menjadi magnet wisata, Pacu Jalur juga memberikan dampak ekonomi yang besar. Ribuan pedagang kecil, pelaku UMKM, hingga penyedia jasa transportasi dan akomodasi merasakan langsung perputaran uang selama festival berlangsung.
“Pacu Jalur ini bukan hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Mulai dari pedagang kaki lima hingga hotel dan transportasi merasakan manfaatnya. Perputaran ekonomi diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah,” ujar Roni.
Festival budaya ini sekaligus menegaskan bahwa event tradisional, jika dikemas dengan baik, dapat menjadi motor penggerak pariwisata sekaligus memperkuat identitas budaya Riau di mata dunia.