Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan melaporkan beberapa lahan dan kebun di sejumlah daerah terbakar pada Minggu (4/8/2024) kemarin.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumatra Selatan (Sumsel) Sudirman menyebut beberapa wilayah yang terbakar diantaranya Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muara Enim, Banyuasin dan Kabupaten Ogan Ilir.
“Beberapa (kabupaten) terbakar pada hari itu, dan lainnya merupakan pemadaman lanjutan,” kata Sudirman, Senin (5/8/2024).
Adapun daerah yang telah mengalami kebakaran sejak beberapa hari sebelumnya dan belum selesai yaitu PALI, Muba dan Kabupaten Muara Enim. Sedangkan untuk yang terbakar pada hari Minggu yaitu Kabupaten OI.
Sudirman menjelaskan, kelima daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak hanya diatasi melalui pemadaman jalur darat. Tetapi juga menggunakan water bombing, serta pantauan udara yang terus dioptimalkan.
Secara rinci, dia menerangkan, karhutla yang terjadi di Kabupaten OI mencapai luasan sekitar 2 hektare yang terletak di Desa Purna Jaya, Kecamatan Indralaya Utara. Untuk tipe kebakaran yaitu di lahan semi gambut dengan vegetasi semak belukar dan pohon gelam.
Baca Juga
“Sudah berhasil dipadamkan, tetapi pemilik lahan dan penyebab (kebakaran) belum diketahui,” ujarnya.
Sedangkan untuk Kabupaten Banyuasin, karhutla terjadi di Kelurahan Kedondong Raye, Banyuasin III dengan luasan sekitar 0,4 hektare dan berhasil dipadamkan. Lalu di Kabupaten PALI, pemadaman lanjutan dilakukan di Desa Tempirai, Penukal Utara.
Kondisi pemadaman jalur darat dilaporkan terkendala jauhnya sumber air dari lokasi kebakaran. Sehingga tim hanya dapat melakukan pembersihan bara api di lokasi dengan alat seadanya.
“Tim di lapangan masih melakukan penelusuran untuk sumber air terdekat. dan kemarin (Minggu) telah dilakukan 127 kali water bombing,” katanya.
Kemudian untuk di Muba, imbuh Sudirman, kebakaran terjadi di lahan mineral seluas 0,5 hektare, tepatnya di Desa Betung Barat. Vegetasi yang terbakar berupa lahan pertanian, yang diduga sengaja dibakar untuk membuka lahan.
Sedangkan untuk pemadaman lanjutan di Bumi Serasan Sekate masih dilakukan di Desa X Desa Muara Medak, Bayung Lencir dengan luasan terbakar hingga 40 hektare.
"Untuk vegetasi yang terbakar yaitu belukar kebun sawit. Dengan jenis tanahnya gambut tebal, upaya pemadaman sulit dilakukan,” jelas Sudirman.
Sementara untuk kebakaran di Muara Enim, luas lahan terbakar mencapai 3 hektare dan api belum sepenuhnya padam.