Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, menyatakan ketersediaan pangan di daerahnya itu stabil dan kondisi harga juga relatif normal.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdako Padang Didi Aryadi mengatakan kondisi pada minggu keempat Juli 2024 ini tidak ada yang dikhawatirkan soal stok pangan, dan begitupun harga pangan di pasar juga terkendali dengan baik.
"Kami memang terus memperhatikan ketersediaan dan stabilisasi harga pangan. Terlebih, Padang ini menjadi salah satu barometer inflasi di Sumbar, maka dari itu keberadaan Satgas Ketahanan Pangan sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan kebutuhan pangan ini," katanya, Jumat (26/7/2025).
Dia menyebutkan sebagian besar pergerakan perekonomian berada di Padang, secara riil volume transaksi ekonomi, dan Padang paling besar di Sumbar.
Untuk itu Didi menegaskan Satgas Ketahanan Pangan sangat penting untuk memastikan stabilitas harga pangan. Tidak hanya soal ketersediaan, bahwa Pemkot juga telah dilakukan monitoring harga pasar dan hasilnya masih normal.
Menurutnya alasan yang membuat stok pangan aman, karena Padang juga melakukan kerjasama dengan daerah penghasil agar kebutuhan pokok memadai.
Baca Juga
"Makanya kepada masyarakat jangan panik, stok pangan kita banyak, dengan demikian harga juga stabil," sebutnya.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Alfiadi, mengungkapkan bahwa ketersediaan dan pasokan bahan pangan pokok mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Padang, mulai dari beras, minyak goreng, gula hingga komoditi lainnya harga relatif stabil.
Dia menjelaskan untuk harga beberapa bahan pangan pokok di Padang pada Juni 2024 seperti cabai merah berada di Rp55.000 hingga Rp57.000 per kilogram dan bawang merah Rp45.000 hingga Rp47.000 per kilogram, cukup tinggi.
"Pada bulan ini cenderung menurun dimana harga cabai merah pada 25 Juli 2024 berkisar Rp37.000 hingga Rp40.000 dan bawang merah Rp25.000 hingga Rp30.000," katanya.
Secara produksi, bahan pangan pokok Kota Padang tidak mencukupi untuk masyarakat Kota Padang yakni hanya 30%. Namun secara ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Padang karena adanya pasokan dari daerah surplus pangan.
Berdasarkan prognosa neraca pangan, Kota Padang untuk ketersediaan daging ayam berada pada waspada stok (zona kuning) karena ketahanannya hanya untuk 15 hari dan perlu penambahan (impor) yang lebih besar dari daerah surplus.
Kemudian untuk sejumlah ketersediaan dan kebutuhan pangan pada minggu keempat Juli, di antaranya ketersediaan beras 2.164, 46 ton sementara kebutuhan 2.041.94 ton.
Selanjutnya jagung 38,42 ton kebutuhan 36,96 ton, ketersediaan bawang merah 61,35 ton kebutuhan 56,40 ton. ketersediaan bawang putih 44,60 ton kebutuhan 38,01 ton, dan ketersediaan cabai besar 67,85 ton kebutuhan 62,73 ton.
Lalu untuk ketersediaan cabai rawit 60,95 ton kebutuhan 57,90 ton, ketersediaan daging sapi 52,11 ton kebutuhan 48,68 ton, ketersediaan daging ayam 240,75 ton, kebutuhan 234,05 ton, ketersediaan telur ayam 327,90 ton kebutuhan 323,71.
Kemudian ketersediaan gula pasir 195,30 ton kebutuhan 188,85 ton, ketersediaan minyak goreng curah 155,90 ton kebutuhan 150,42 ton dan minyak goreng kemasan sederhana ketersediaan 88,33 ton kebutuhan 84,7 ton.