Bisnis.com, PALEMBANG – Menara Jembatan Ampera yang rencananya menjadi tempat wisata baru di Kota Palembang ditargetkan dapat dibuka untuk umum pada awal tahun 2025 mendatang.
Penjabat Wali Kota Palembang Ucok Abdulrauf Damena mengatakan objek wisata tersebut akan resmi diluncurkan jika proses perbaikan lift di kedua menara telah rampung dikerjakan.
“Kita meninjau untuk memastikan perbaikan lift di kedua menara dapat selesai akhir tahun ini. Insya allah akhir tahun selesai dan bisa launching awal tahun, saat tahun baru,” ungkapnya usai peninjauan, Kamis (11/7/2024).
Selain memastikan progres perbaikan lift berjalan sesuai dengan jadwal, pihaknya bersama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) selaku pelaksana perbaikan juga mengidentifikasi beberapa instrumen lain seperti pencahayaan
Selain itu, mempertimbangkan kapasitas lift yang nanti hanya dapat mengangkut tiga orang, maka rencananya akan disediakan tempat menunggu yang dilengkapi dengan radio penyiar tentang sejarah jembatan ampera.
“Kita juga akan siapkan guide yang akan memandu para pengunjung saat naik, serta menyediakan tim medis,” jelasnya.
Baca Juga
Disamping itu, kata Ucok, pemerintah juga mengupayakan potensi wisata air di sekitaran kawasan tersebut untuk menambah daya tarik para pengunjung.
Sementara terkait tarif wisata nantinya akan mempertimbangkan sisi ekonomis, namun tetap bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan dan perawatan dari wisata Jembatan Ampera itu sendiri.
“Ada (tarif). Nanti ada badan yang mengelola pembayarannya, karena kalau digratiskan semua, perawatannya bagaimana. Kita pikirkan perawatan dan keselamatan Sebab mengelola ini tidak mudah, butuh resource dan biasanya itu orang profesional. Tentu butuh imbalan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan (Sumsel), Hardy Siahaan menambahkan saat ini untuk konstruksi pada tower kedua di bagian Ulu baru dimulai dan kontraknya kurang lebih lima bulan atau sampai Desember 2024.
“Selain itu ada beberapa pengerjaan seperti perapihan lantai anjungan pandang, lantai atas, serta penataan sedikit dan memperbaiki kondisi yang kurang rapi,” jelasnya.
Adapun untuk anggaran yang digunakan pada tahun ini yaitu senilai Rp9 miliar yang berasal dari dana APBN.