Bisnis.com, PALEMBANG — Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di wilayah tersebut per 2 November 2023 terjadi penurunan tipis sebanyak 23 kasus.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan jumlah kasus ISPA pada 2 November 2023 tercatat 505 kasus atau menurun dibanding catatan kasus pada 30 Oktober 2023 yang sebanyak 528 kasus.
Dia memerinci, kasus ISPA tersebut terbanyak dialami oleh kelompok usia 18 tahun dengan jumlah 248 kasus. Selanjutnya untuk masing-masing usia yaitu 5-18 tahun dengan 131 kasus. Kemudian, usia 1 sampai dengan kurang dari 5 tahun ada 104 kasus. "Lalu usia kurang dari 1 tahun ada 22 kasus," katanya, Jumat (3/11/2023).
Sementara dilihat dari lokasi laporan kasus ISPA, imbuh Yudhi, sebanyak 25 kasus di Puskesmas Kertapati, 23 kasus di Puskesmas Gandus & PKM Sei Selincah, lalu Puskesmas OPI dan Sosial dengan jumlah 21 kasus.
Kemudian, di kecamatan sendiri terdapat tiga kecamatan yang memiliki kasus ISPA yakni Kecamatan Sukarami sebanyak 56 kasus, Kecamatan Kertapati 49 kasus dan Kecamatan Ilir Barat Satu 45 kasus.
"Alhamdulillah meski kabut asap masih ada, kasus ISPA terus menurun dan semoga kabut asap cepat hilang agar masyarakat kota Palembang bisa merasakan udara segar kembali," imbuhnya.
Baca Juga
Diketahui kabut asap yang melanda Kota Palembang sendiri merupakan kondisi yang diakibatkan dari bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa daerah di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Sebelumnya, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Kristianto mengatakan pihaknya masih terus berupaya keras memadamkan api di Sumsel, utamanya di titik kebakaran wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).
Ferdian menyebutkan titik api di OKI sempat mengalami kenaikan yang drastis pada 30 Oktober 2023 dengan jumlah 382 titik api di lahan gambut dan 204 hotspot di lahan mineral.
Adapun untuk perkembangan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palembang per (3/11/2023) pukul 08.00 WIB konsentrasi partikulat atau PM 2.5 berada di angka 108 mikrogram per kubik atau dalam kondisi tidak sehat (warna kuning). (K64)