Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengerjaan Jalan Bayang-Alahan Panjang di Sumbar Ditarget Rampung Akhir 2025

Pengerjaan jalan Bayang-Alahan Panjang di Sumbar ditargetkan selesai akhir 2025, meningkatkan konektivitas dan ekonomi antara Pesisir Selatan dan Solok.
Ilustrasi Proyek perbaikan jalan - Dok. Kementerian PUPR
Ilustrasi Proyek perbaikan jalan - Dok. Kementerian PUPR
Ringkasan Berita
  • Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan penyelesaian jalan Bayang-Alahan Panjang sepanjang 44 km pada akhir 2025, dengan sisa pengerjaan 5,6 km dan pemasangan 5 jembatan besi.
  • Proyek ini diharapkan meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi antara Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok, mempermudah distribusi hasil laut dan pertanian.
  • Jalan baru ini juga diproyeksikan mendongkrak sektor pariwisata di kedua daerah, mengurangi waktu tempuh dari 5-6 jam menjadi 1,5 jam, dan meningkatkan kunjungan wisatawan lokal.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan pengerjaan jalan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan menuju Alahan Panjang, Kabupaten Solok, tuntas hingga akhir tahun 2025 nanti.

Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar, Era Sukma mengatakan saat ini yang masih berlangsung pengerjaan berada di 5,6 km, kemudian akan ada melakukan pemasangan jembatan besi di 5 titik. Pengerjaan yang masih tersisa itu, diperkirakan tidak membutuhkan waktu yang lama.

“Pengerjaan yang dilakukan sekarang itu kan baru dapat izin dari Kementerian Kehutanan untuk melanjutkan proyek jalan Bayang-Alahan Panjang, karena merupakan kawasan hutan lindung, jadi ada sekitar 5,6 km lagi yang saat ini progresnya terus berjalan,” katanya, Jumat (15/8/2025).

Total panjang jalan Bayang - Alahan Panjang ini mencapai 44 km, dan dari total panjang jalan itu, masih terdapat 5,6 km lagi yang masih dalam kondisi pengerjaan. Sedangkan sisanya, sudah di aspal, baik yang dari Bayang, maupun yang ada dari Alahan Panjang.

Artinya pengerjaan yang berada saat ini di tengah-tengah, sehingga terkadang ada pengendara yang merasa kesulitan untuk menempuh kondisi jalan yang masih dalam tahap pengerjaan tersebut.

“Untuk pengerjaan 5,6 km ini progresnya melakukan perataan. Jadi setelah tanah-tanah di pinggir bukit itu dikikis, karena ada pelebaran jalan juga, kemudian dari tanah itu diratakan. Nah, makanya ada pengendara yang mengaku jalannya terjal, padahal memang belum dalam kondisi siap, nanti jalannya tidak terjal lagi, karena akan dipertebal, dan nanti kondisi jalan jadi agak landai,” jelasnya.

Era menyampaikan untuk menyelesaikan pengerjaan jalan 5,6 km itu anggaran yang disiapkan mencapai Rp38 miliar. Anggaran tersebut belum termasuk untuk membuat 5 titik jembatan besi. Alasan kenapa jembatan besi belum bisa dituntaskan, karena untuk mengangkut bahan-bahan untuk jembatan diperlukan jalan yang layak dahulu.

“Jadi tahun 2027 jalan Bayang-Alahan Panjang sudah mulus, dan kami memperkirakan jalan baru provinsi itu akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi antar daerah,” ungkapnya.

Untuk diketahui, proyek jalan Bayang-Alahan panjang ini sudah dimulai sejak tahun 2021 lalu, untuk sumber anggaran sepenuhnya bersumber dari APBD Sumbar. Dimulai dari tahun 2021 sebesar Rp 27,3 miliar, 2022 senilai Rp 16,2 miliar, 2023 senilai Rp23 miliar, 2024 senilai Rp9,5 miliar, dan untuk tahun 2025 anggaran penuntasan pengerjaan Rp38 miliar.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan setelah nantinya jalan baru itu digunakan secara optimal, maka akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, serta tumbuhnya beberapa titik kawasan ekonomi baru antar dua daerah yakni Bayang dan Alahan Panjang.

Menurutnya keberadaan jalan alternatif Bayang-Alahan Panjang itu akan dapat memberikan banyak manfaat bagi kedua daerah, dan akan tercipta koneksi perekonomian di daerah.

Terlebih di Bayang yang merupakan daerah menjadi salah satu pintu jalur mengangkut hasil tangkapan nelayan di Pesisir Selatan, akan dengan mudah bisa dijual ke wilayah Kabupaten Solok hingga kabupaten lainnya.

“Jadi tidak hanya sekedar membawa ikan dari laut yang masih segar ke daerah Solok. Hasil pertanian dan perkebunan dari Solok pun bisa dibawa juga ke Pesisir Selatan,” sebutnya.

Dari sisi perdagangan, kedua daerah tersebut akan dapat saling melengkapi kebutuhan, Pesisir Selatan yang merupakan daerah yang memiliki hasil tangkapan laut yang berlimpah, sementara Solok menjadi daerah penghasil pertanian atau holtikultura yang juga banyak.

Apalagi perjalanan yang ditempuh untuk jalan baru itu diperkirakan hanya memakan waktu 1,5 jam saja. Artinya lebih cepat, bila dibandingkan menempuh akses jalan dari Pesisir Selatan yang harus ke Padang dulu untuk menjangkau wilayah Solok via Jalan Sitinjau Lauik.

“Biasanya, masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan waktu tempuh 5 sampai 6 jam untuk bisa sampai di Kabupaten Solok. Sebab, tidak ada akses langsung yang menghubungkan kedua daerah, masyarakat mesti memutar dulu via Kota Padang,” jelas Mahyeldi.

Selain bicara sektor perdagangan, pada sektor pariwisata juga akan membuat kedua daerah tersebut jadi semakin bagus ke depannya. Pesisir Selatan yang memiliki alam bahari yang indah karena dijuluki Negeri Sejuta Pesona, sedangkan Solok memiliki alam yang begitu indah, sejuk, dan memiliki tempat-tempat glamping yang sangat memanjakan wisatawan yang datang.

“Jadi saya melihat jalan baru ini jadi sumber baru untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah,” ucap Mahyeldi.

Dari salah seorang pengendara yang menggunakan jalan itu, Firdaus mengatakan adanya jalan alternatif itu telah mempermudah dirinya untuk menjangkau Kabupaten Solok.

"Ada banyak kerabat saya di Solok. Biasanya harus ke Padang dulu dengan jarak tempuh yang lama. Sekarang jalan baru telah ada, saya pun bisa lebih cepat ke Solok," tegasnya.

Menurutnya secara tidak langsung, perjalanan yang ditempuhnya itu bisa mengakses ke lokasi wisata-wisata yang ada di Solok, mengingat Solok memiliki destinasi wisata yang tidak bisa ditemui di Pesisir Selatan.

Kondisi tersebut ternyata turut memacu perekonomian kedua daerah. Di mana alahan Panjang sudah semakin ramai dikunjungi wisatawan lokal dari Pesisir Selatan, begitu juga sebaliknya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro