Bisnis.com, PADANG— Kunjungan turis asing ke Sumatra Barat mencapai 43.152 sepanjang semester I/2025 atau naik 24,26% secara tahunan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sugeng Arianto mengatakan capaian kunjungan turis asing ini ditopang oleh pengunjung asal Malaysia. Dari total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman itu, wisman asal Malaysia merealisasikan 32.827 kunjungan, disusul wisman asal Singapura 1.421 kunjungan, dan Australia dengan 1.108 kunjungan.
“Wisman Malaysia ini mengalami peningkatan sebesar 19,26% dibandingkan tahun 2024 yang ketika itu jumlah wisman 27.525 kunjungan selama periode Januari—Juni 2024, sedangkan pada periode yang sama untuk tahun 2025 ini jumlah wisman mencapai 32.827 kunjungan,” katanya, dikutip dari data resmi BPS, Jumat (1/8/2025).
Dia menyampaikan meski wisman asal Malaysia yang paling banyak datang ke Sumbar, kunjungan wisman asal Singapura tercatat mengalami peningkatan yang signifikan yakni 328,01%. Secara terperinci, realisasinya mencapai 1.421 pada semester I/2025 dari 332 kunjungan pada semester I/2024. Secara umum, dia menyebut bahwa Sumbar masih menjadi pilihan bagi wisman.
“Saya berharap hingga penutupan tahun ini kunjungan wisman terus meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, secara bulanan, pada Juni 2025, ucap Sugeng, wisman yang tercatat datang ke Sumbar adalah sebanyak 8.621 kunjungan atau naik 3,72% dari bulan sebelumnya dengan 8.312 kunjungan. Sama dengan kondisi sepanjang semester I/2025, wisman asal Malaysia dominan dengan 5.855 kunjungan, Singapura 495 kunjungan, Australia 343 kunjungan, Amerika Serikat 146 kunjungan, dan Selandia Baru 74 kunjungan.
Baca Juga
“Dari 10 besar kedatangan wisman itu, kami mencatat wisman asal Singapura mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni sebesar 123,98%,” sebutnya.
Capaian kunjungan wisman pun berdampak pada kenaikan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Juni 2025, yakni 45,32% atau naik 2,11 poin persentase dari 43,21% pada Mei 2025. Sementara itu, secara tahunan, TPK naik 2,51 poin persentase dari 42,81%.
Sugeng menjelaskan kenaikan TPK tertinggi tercatat pada hotel bintang 4 yaitu naik sebesar 2,83 poin. Selanjutnya, hotel bintang 3 dan hotel bintang 2 masing-masing mengalami peningkatan TPK sebesar 2,49 poin dan 0,56 poin. Sementara itu, hotel bintang 1 mengalami penurunan TPK sebesar 0,43 poin.
TPK tertinggi periode Juni 2025 tercatat pada hotel bintang 3 yang mencapai 60,00%, diikuti hotel bintang 4 sebesar 46,05%, dan hotel bintang 2 sebesar 39,42%. TPK terendah tercatat pada hotel bintang 1 yaitu sebesar 24,73%. Di sisi lain, untuk TPK hotel nonbintang pada Juni 2025 tercatat sebesar 18,13%, naik 2,27 poin dibandingkan dengan TPK Mei 2025 yang tercatat sebesar 15,86%.
Terpisah, untuk mendorong kunjungan wisman, Pemerintah Provinsi Sumbar akan terlibat di ajang internasional World Islamic Tourism Trade Expo (WITEX) 2025 yang diselenggarakan pada 22–24 Agustus 2025 di Selangor, Malaysia. Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda mengatakan kehadiran Sumbar dalam acara berskala global itu menandai langkah strategis dalam mempromosikan potensi wisata halal dan budaya Minangkabau ke pasar internasional.
“WITEX 2025 merupakan salah satu pameran pariwisata halal terbesar di dunia yang mengintegrasikan perdagangan, teknologi, budaya, dan investasi. Kami akan memanfaatkan peluang untuk mempromosikan pariwisata Sumbar ke dunia,” katanya.
Menurutnya, peserta paviliun Sumbar yang terlibat, yakni Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) DPD Sumbar, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, Indonesia Homestay Association (IHSA) Sumbar, Perhimpunan Homestay Sumbar (PHSB), Desa Wisata di Sumbar.
Berbagai paket wisata halal dan minat khusus akan ditawarkan dengan harga khusus pengunjung WITEX 2025. Paket-paket ini dirancang dengan konsep pariwisata ramah syariah, mengedepankan layanan akomodasi dan konsumsi halal, waktu ibadah yang terjadwal, hingga aktivitas berbasis budaya lokal seperti belajar memasak rendang, membatik, hingga menginap di Rumah Gadang.
Selain pameran dan promosi destinasi, keikutsertaan Sumbar juga mencakup agenda business matching, forum investasi wisata, serta pertunjukan seni budaya dalam rangkaian World Cultural & Arts Festival (WCAF).