Bisnis.com, PALEMBANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi di Sumatra Selatan pada Juli 2025 sebesar 2,88% secara year on year (YoY).
Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menuturkan inflasi tahunan itu memiliki kecenderungan peningkatan dari periode Juni yang tercatat 2,48% YoY.
“Inflasi (Juli) menunjukkan ada tren tertinggi sejak 2025 secara YoY, mencapai 2,88%. Tentu hal ini perlu diantisipasi,” katanya dalam rilis berita resmi statistik, Jumat (1/8/2025).
Dia mengungkapkan, setelah momen lebaran, secara historis Sumsel biasanya mengalami deflasi. Namun dalam dua hingga tiga bulan terakhir, secara tahunan Sumsel justru tercatat inflasi.
Kelompok yang memberikan tekanan pada inflasi bulan Juli di Sumsel diantaranya makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,30% dengan perubahan harga mencapai 4,27%.
Kemudian disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang memberikan andil 1,08% dan inflasi 14,55%, serta kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga yang terjadi memiliki andil 0,16% dan perubahan harga 1,11%.
Baca Juga
Adapun komoditas utamanya adalah emas perhiasan, bawang merah, beras, tomat dan bahan bakar rumah tangga.
“Memang yang perlu diwaspadai adalah tekanan inflasi utamanya dari komoditas bawang merah, daging ayam dan beras. Kita tahu beras dalam beberapa periode terakhir terus menyumbang inflasi,” katanya.
Sementara itu, melihat dari tren perkembangan harga barang dan jasa Sumsel secara month to month (mtm), pada Juli tercatat 0,14%. Angka itu juga mengalami peningkatan dibandingkan bulan Juni dan Mei yang masing—masing sebesar 0,08% dan 0,06%.
“Pemicu terbesar inflasi mtm itu dari kelompok makanan,minuman tembakau yang inflasi 0,30% dengan andil 0,1%,” katanya.
Namun begitu, Wahyu mengatakan, inflasi bulanan Sumsel pada Juli relatif lebih rendah dibandingkan inflasi nasional, yang tercatat sebesar 0,30 persen.
“Tentu kita perlu mengantisipasi, masih ada waktu pencapaian lima bulan ke depan untuk mencapai target inflasi yang sudah ditentukan,” pungkasnya.
-2-ant-01doa.jpg?w=300&h=221)
