Bisnis.com, PAINAN - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, menargetkan sentra industri kecil menengah (IKM) pengolahan gambir di daerah itu berproduksi pada tahun 2024 mendatang.
Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul menjelaskan saat ini di Pesisir Selatan telah memiliki 3 sentra IKM yaitu Sentra IKM Perikanan yang berada di Carocok Tarusan, Sentra IKM Minyak Atsiri Lunang, dan Sentra IKM Pengolahan Gambir di Koto Taratak.
“Kami berharap Tahun 2024 Sentra IKM Pengolahan Gambir sudah dapat beroperasional agar mempermudah kelompok IKM dalam memproduksi," katanya pada kegiatan Pelatihan Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sentra IKM di Painan, Jumat (15/9/2023).
Dia mengatakan soal komoditas gambir, di Pesisir Selatan merupakan daerah yang memiliki lahan perkebunan sawit yang terluas nomor dua di Sumbar setelah Kabupaten Limapuluh Kota. Artinya cukup banyak produksi gambir di Pesisir Selatan, yang selama ini hasil panen petani dijual ke eksportir. Namun melalui pelatihan itu, IKM Gambir didorong untuk bisa melahirkan sebuah produk yang dikelola dari gambir tersebut.
Produksi gambir di Kabupaten Pesisir Selatan, terhitung pada tahun 2021 itu dari luas lahan gambir 9.991 ha produksinya sebanyak 5.875 ton, dan di tahun 2022 produksi gambir di Pesisir Selatan ini dari luas lahan 10.324 ha mampu memproduksi 7.227 ton gambir per tahunnya.
"Kalau IKM Pengolahan Gambir ini jalan, akan membantu pasar gambir di Pesisir Selatan. Jadi tidak harus dijual semuanya ke eksportir, tapi juga bisa dikelola. Produk apa yang mau dibuat, nah ini yang terus kita latih kelompok IKM nya," ujarnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan selama ini untuk komoditas gambir ini, telah ada sejumlah produk yang dilahirkan, mulai dari kerupuk daun gambir hingga tinta batik. Namun ke depannya diharapkan, industri usaha tersebut terus maju dan berkembang.
Sekda Pesisir Selatan Mawardi Roska juga mengatakan berharap agar sentra IKM yang ada di Pesisir Selatan berjalan dengan baik dan mampu menunjukan kinerja atau progres yang bagus.
"Dengan adanya pelatihan ini, saya berharap kepada kelompok IKM dapat memaksimalkan fasilitas yang diberikan oleh pemda cara optimal dalam meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan inovasi Produk IKM agar memiliki ciri khas," harap dia.
Menurutnya maju atau tidaknya IKM kedepannya terletak kelompok. Pelatihan yang difasilitasi oleh pemda ini bukan berarti turut menjamin progres kerja, namun ada di tangan kelompok IKM itu sendiri.