Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

30 Ton Daun Gambir Sumbar Bakal Diolah Jadi Tinta Pemilu 2024

Universitas Andalas memerlukan 25-30 ton daun gambir untuk memproduksi bahan tinta Pemilu 2024.
Tinta Pemilu yang diproduksi Universitas Andalas (Unand) dan PT Kudo Indonesia Jaya untuk pengadaan logistik tinta dalam rangka Pemilu 2024./Bisnis-Muhammad Noli Hendra.
Tinta Pemilu yang diproduksi Universitas Andalas (Unand) dan PT Kudo Indonesia Jaya untuk pengadaan logistik tinta dalam rangka Pemilu 2024./Bisnis-Muhammad Noli Hendra.

Bisnis.com, PADANG - Universitas Andalas (Unand) bersama PT Kudo Indonesia Jaya bakal menyerap sedikitnya 30 ton daun gambir guna memproduksi tinta Pemilu 2024.

Kerja sama perguruan tinggi dan swasta itu berkewajiban menyediakan lebih dari satu juta botol tinta menyusul penetapan sebagai pemenang pengadaan logistik tinta pemilihan umum yang dihelat Februari tahun depan.

Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas (Unand) Muhammad Makky menjelaskan konsorsium berkewajiban menyediakan tinta untuk enam zona, meliputi 35 provinsi. "Lebih kurang satu juta botol tinta akan diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan Pemilu di 35 provinsi tersebut," jelasnya, Senin (4/9/2023). 

Guna memenuhi target produksi satu juta botol tinta tersebut, diperlukan sekitar 6 ton gambir cube untuk bahan baku tinta. Artinya akan ada 25-30 ton kebutuhan daun gambir untuk memproduksi bahan tinta tersebut.

"Jadi kisaran 25-30 ton daun gambir itu, bila diekstrak akan menjadi sekitar 6 ton gambir cube," jelasnya.

Menurutnya untuk mendapatkan pasokan daun gambir sebanyak 25-30 ton itu, Unand akan membeli dari petani gambir yang ada di Sumatra Barat (Sumbar). Karena 85 persen produksi gambir di Indonesia itu berasal dari Sumbar, sedangkan sisanya berada di Sumatra Utara.

"Kalau gambir cube nya sewaktu kita buat contoh tintanya, harganya gambir kita beli di harga Rp100 ribu per kilogram. Harga tertinggi jika dibandingkan bila petani menjual ke pengepul, dimana harganya di bawah Rp60.000 per kilogramnya," tuturnya.

Meski sudah ada gambaran soal penyerapan daun gambir, Makky menuturkan teknisnya masih dibahas lebih detail. Terutama soal apakah konsorsium bakal membeli bahan mentah atau daun yang sudah diekstrak sampai kering.

"Bila beli daun gambir saja, jauh lebih murah kalau beli gambir yang sudah di ekstrak sampai kering. Jadi untuk harga daun ini sedang kita cari formulanya," tegasnya.

Sementara dalam konsorsium pengadaan tinta Pemilu, Unand berperan sebagai penghasil inti tinta yakni yang terbuat dari gambir. "Produksinya sebatas dalam bentuk bubuk. Selanjutnya pengelolaannya dari bubuk menjadi tinta, barulah diproses oleh pihak Kudo," paparnya.

Makky mengklaim tinta Pemilu yang diproduksi Unand bersama Kudo memiliki daya tahan lama alias lama hilang atau memudar setelah jari dicelupkan ke dalam botol tinta itu. Selain itu, produk ini berlabel halal.

Dalam kesempatan berbeda, Rektor Unand Prof Yuliandri, menjelaskan riset akademisi Unand terhadap gambir sebagai bahan inti tinta sudah cukup lama dilakukan. "Untuk mendapat formula yang pas. Jadi uji coba terus, uji lagi, sampai sekarang ternyata menemukan formula yang pas yakni untuk membuat tinta yang dapat dipergunakan untuk Pemilu nanti," jelasnya.

Menurutnya hilirisasi gambir ini akan turut mengangkat perekonomian petani di Sumbar. Terlebih selama ini hasil panen hanya dibeli oleh eksportir. "Nah sekarang Unand pun bisa menampung gambir petani dan diolah menjadi tinta," ujarnya.

Tinta gambir ini nantinya juga bisa untuk penggunaan lain seperti tinta printer, tinta alat tulis, tinta untuk industri garmen, dan tinta untuk kayu tinta printer, tinta spidol, dan lainnya. Selain itu, riset akademisi Unand juga mendapati gambir bisa juga dijadikan produk turunan seperti produk kesehatan, industri kimia, obat-obatan, dan kosmetika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper