Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Sumbar, Ini Penopangnya

Ekonomi Sumbar triwulan I-2023 tumbuh 4,80 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar Syukriah HG./dok DJPb
Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar Syukriah HG./dok DJPb

Bisnis.com, PADANG - Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatra Barat mencatat terjadi tren pertumbuhan ekonomi di daerah ini seiring membaiknya capaian kinerja APBN hingga Juni 2023.

Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar Syukriah HG mengatakan ekonomi Sumbar triwulan I-2023 tumbuh 4,80 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. "Pertumbuhan ekonomi didukung oleh belanja APBN, khususnya belanja barang yang mendukung pertumbuhan konsumsi pemerintah di triwulan I," katanya, Selasa (1/8/2023).

Dia menjelaskan konsumsi pemerintah melalui APBN berperan penting dalam mendorong penguatan aktivitas ekonomi yang mencerminkan terjaganya penguatan daya beli masyarakat yang ditopang oleh stabilitas harga dan meningkatnya pendapatan masyarakat. 

Pemulihan aktivitas ekonomi yang terjadi pada masyarakat Sumbar pada tahun 2023 menyumbang 7,01 persen terhadap perekonomian di Pulau Sumatera dan 1,53 persen terhadap perekonomian nasional. 

Syukriah menyebutkan sekitar 67,28 persen PDRB Triwulan I-2023 berasal dari sektor pertanian, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta sektor konstruksi dan industri pengolahan. Namun melihat pada perekonomian Sumbar berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan I tahun 2023 mencapai Rp76,27 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp46,66 triliun. 

Berdasarkan klasifikasi Lapangan Usaha, struktur PDRB TW I 2023 didominasi oleh LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 20,97% atau senilai Rp16,00 triliun. 

Sementara itu, berdasarkan komponen pengeluaran, struktur PDRB TW I 2023 didominasi oleh Konsumsi Rumah Tangga, dimana komponen ini memberikan kontribusi sebesar 51,83% atau senilai Rp39,53 triliun. Pada triwulan I-2023, konsumsi pemerintah berkontribusi sebesar 6,89% terhadap PDRB.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), kontribusi konsumsi pemerintah mengalami penurunan sebesar 1,07%. "Terjadinya penurunan di periode ini merupakan tren yang terjadi setiap tahun. Hal ini terkait dengan pola realisasi belanja pemerintah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD yang masih terkonsentrasi di akhir tahun, yaitu di triwulan IV," jelasnya.

Menurut Syukriah melihat dari sisi ekspor, pada bulan Mei 2023 kegiatan ekspor di Sumbar mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya. Untuk itu, dia menyampaikan perekonomian Sumbar yang solid ini tidak lepas dari intervensi APBN sebagai shock absorber yang telah didesain secara konservatif untuk meminimalisasi risiko perekonomian global. 

Dimana pengoptimalan peran APBN menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi regional secara berkesinambungan. Salah satunya penguatan spending better di Sumbar dalam kerangka mendorong kualitas belanja APBN yang makin meningkat. 

"Di sisi lain, akselerasi pelaksanaan program atau kegiatan juga didorong sejak awal tahun agar manfaat belanja segera dapat dinikmati oleh rakyat dan penyerapan anggaran tidak menumpuk pada akhir tahun," sebutnya. 

Resiliensi tingkat pertumbuhan Sumbar hingga triwulan I-2023 menjadi indikasi kuat adanya daya tahan perekonomian domestik di tengah ketegangan geopolitik yang berpotensi menciptakan risiko perlambatan ekonomi global. 

Kuatnya pertumbuhan ekonomi di Sumbar terutama didukung oleh pemulihan aktivitas masyarakat yang didukung oleh stabilitas harga di dalam negeri serta meningkatnya pendapatan masyarakat seiring dengan keberlanjutan penciptaan lapangan kerja. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper