Bisnis.com, PADANG - Usai proposal Pemerintah Provinsi Sumatra Barat ditolak Kementerian PUPR terkait rencana pembangunan flyover atau jembatan layang di Sitinjau Lauik, Anggota DPR RI Andre Rosiade mengajak PT Hutama Karya untuk memperjuangkan rencana itu agar tetap terlaksana.
"Saya meminta kepada PT Hutama Karya agar rencana pembangunan flyover di Sitinjau Lauik ini bisa terwujud. Karena jalan Padang- Solok ini rawan longsor, belum lagi kondisi medan jalan yang sewaktu-waktu dapat membahayakan pengendara," katanya di Padang, Sabtu (27/8/2022).
Dia menyebutkan solusi untuk memberikan rasa aman kepada pengendara di jalan nasional itu adalah membangun flyover. Dengan demikian arus lalu lintas tidak lagi berada di pinggir bukit itu.
Karena selama ini yang terlihat, longsor sering kali terjadi, bahkan hampir setiap hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi, longsor pun tidak terelakan.
"Akhir-akhir ini bencana longsor sampai empat titik. Hal ini jelas mengganggu arus lalu lintas, serta dapat membahayakan masyarakat atau pengendara," tegas Anggota DPR RI daerah pemilihan Sumbar ini.
Menurutnya setelah mendengar kabar proposal rencana pembangunan flyover Sitinjau yang dibuat oleh Pemprov Sumbar itu ditolak, dirinya merasa usaha selama ini tidak berakhir di sana.
Untuk itu pada kesempatan itu, Andre pun langsung mengajak Direktur Operasi III PT Hutama Karya untuk melihat langsung kondisi jalan di Sitinjau Lauik.
Pada kesempatan tersebut, Andre meminta HK untuk mengajukan proposal rencana pembangunan flyover ke Kementerian PUPR, dengan menawarkan konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KBPU).
"Semoga tender KBPU ini dilaksanakan pada Januari 2023 dan memulai proses konstruksi pada Juni 2023. Sehingga Juni-Juli 2024 persoalan jalur Sitinjau Lauik selesai. Artinya disaat masa jabatan saya berakhir di DPR RI pada tahun 2024, flyover Sitinjau Lauik telah berdiri dan turut memberikan banyak manfaat kepada masyarakat maupun pengendara," sebut Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Mendengar permintaan dari Andre Rosiade, Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro mengakui apa yang dikhawatirkan oleh Andre memang perlu adanya pembangunan flyover di Sitinjau Lauik tersebut.
Untuk itu, dia menyatakan HK akan mengajukan proposal ke Kementerian PUPR untuk menjelaskan desain pembangunan yang akan dilakukan.
"Kita dari Hutama Karya akan membuat proposalnya. Jadi bagaimana konsep flyovernya, akan kita siapkan dulu," tegasnya.
Namun bila proposal dari HK itu disetujui oleh Kementerian PUPR, Koentjoro, maka hal selanjutnya pemerintah akan melakukan pembayaran secara bertahap kepada Hutama Karya dari nilai kontrak proyek yang diperkirakan mencapai Rp1 triliun.
"Jadi setelah kita melihat, pembangunan flyovernya itu akan dilakukan Hutama Karya hanya di beberapa titik rawan saja," tutup Koentjoro. (k56)