Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Pelayaran di Pelabuhan Teluk Bayur Padang Meningkat Tajam Sepanjang 2021

Pelaksana Harian General Manager PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Padang Sabar Hariono Wibowo menjelaskan peningkatan aktivitas pelayaran itu terjadi baik dalam negeri maupun untuk luar negeri.
Kapal pelayaran yang ada di kawasan Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat. /Bisnis-Noli Hendra
Kapal pelayaran yang ada di kawasan Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat. /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat, menyatakan kegiatan operasional di Pelabuhan Teluk Bayur selama tahun 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Pelaksana Harian General Manager PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Padang Sabar Hariono Wibowo menjelaskan peningkatan aktivitas pelayaran itu terjadi baik dalam negeri maupun untuk luar negeri.

"Untuk arus kapal pelayaran luar negeri, mengalami peningkatan cukup tajam dibanding tahun sebelumnya, walaupun di tengah kondisi Pandemi Covid-19 yang sudah mulai membaik ini," katanya, melalui keterangan tertulis, Jumat (11/2/2022).

Dia menjelaskan secara unit, pelayaran luar negeri meningkat sebesar 21% dibanding sebelumnya, yakni dari 341 unit pada 2020 dan terealisasi sebanyak 411 unit di tahun 2021 atau terjadi peningkatan dari 5,2 juta GT (Gross Tonnage) menjadi 6,4 juta GT.

Demikian halnya pelayaran dalam negeri pun mengalami kenaikan, dimana secara unit meningkat sebesar 5% yaitu dari 1.320 unit pada 2020 menjadi 1.389 unit pada 2021, atau secara GT meningkat dari 6,273 juta GT menjadi 6,285 juta GT.

Sementara untuk pelayaran rakyat juga turut mengalami peningkatan sebesar 5% yakni dari 590 unit pada 2020 menjadi 620 unit pada realisasi 2021.

"Jadi secara keseluruhan, total arus kunjungan kapal pada 2021 lalu tercatat sebanyak 2.420 unit (12,6 juta GT) atau meningkat 7% dibandingkan capaian tahun 2020 yang tercatat sebesar 2,256 unit (11,5 juta GT).

Sabar menjelaskan peningkatan arus kapal tersebut, diiringi pula dengan peningkatan arus barang yang mencapai 31,87% dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari 4,2 juta ton pada tahun 2020 menjadi 5,5 juta ton di tahun 2021.

Peningkatan arus barang terutama terjadi pada komoditas curah cair yang didominasi oleh produk CPO (minyak sawit mentah) serta produk turunannya yang terealisasi sebesar 3 juta ton pada 2021 atau meningkat 38% bila dibandingkan tahun 2020 lalu yang hanya terealisasi sebesar 2,2 juta ton.

"Kalau untuk kargo curah kering juga turut berkontribusi terhadap peningkatan arus barang, dimana pada tahun 2021 lalu tercapai sebesar 1,9 juta ton atau meningkat sebesar 39% bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 1,4 juta ton," ujarnya.

Menurut Sabar hal itu tidak terlepas seiring dengan kembali booming nya komoditi batubara, cangkang dan bungkil untuk mayoritas kebutuhan ekspor, serta meningkatnya kebutuhan batubara untuk suplai PLTU di seputar wilayah Sumbar dan sekitarnya.

Demikian halnya untuk arus petikemas (container) juga mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2021 lalu terealisasi sebesar 105.746 TEUs (Twenty Equivalent Units) atau 97.125 Box, meningkat sebesar 9% bila dibandingkan realisasi tahun 2020 yang mencapai 97.448 TEUs atau 89.596 Box.

Dikatakannya peningkatan tersebut seiring dengan turut meningkatnya ekspor komoditi karet ke Amerika Serikat dan India serta beberapa komoditi lainnya untuk kebutuhan domestik antara lain seperti semen, cokelat, santan kelapa dan cassia vera.

"Jadi dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan atau meningkatnya tren komoditi curah cair beberapa tahun ke depan, kita terhadap proses pengembangan dan peningkatan kapasitas dermaga," tegasnya.

Dia menyebutkan PT Pelindo (Persero) Regional 2 Teluk Bayur pada tahun 2022 ini fokus terhadap proses pengembangan dan peningkatan kapasitas Dermaga Khusus Curah (DKC) 1 dan 2 Gaung yang akan disiapkan untuk melayani kegiatan bongkar muat CPO, beserta seluruh produk turunannya, termasuk dalam melayani penyandaran kapal-kapal dengan panjang maksimal (LOA) 180 meter dengan kapasitas angkut hingga ±35.000 ton, serta kapal-kapal tongkang pengangkut komoditi bahan baku (sourcing of self propelled oil barges) ukuran 3.500 feet dengan kapasitas muatan sebesar ±7.500 s.d 8.000 ton yang penyandarannya dapat dilakukan secara bersamaan.

"Untuk itu diharapkan selain dapat meningkatkan kapasitas produksi bongkar muat juga menjadikan pelayanan pelabuhan Teluk Bayur makin cepat, efektif dan efisien," tutup Sabar. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper