Bisnis.com, MEDAN - Hingga November 2020, PT Bank Sumut membukukan pencapaian laba setelah pajak Rp483,7 miliar atau mencapai 101,37 dari target pertumbuhan.
Direktur Operasional Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan menyatakan pencapaian laba tersebut didorong oleh realisasi kredit pada bulan kesebelas sebesar Rp23,56 triliun atau 96,09 persen dari target.
Adapun, penyaluran kredit tersebut ditopang oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), yaitu giro, tabungan, dan deposito melonjak mencapai Rp31,77 triliun. Lonjakan ini mencapai 118 persen dari target sebesar Rp26,81 triliun.
| Baca Juga : 2021, Bank Sumut Siap Danai Proyek Investasi |
|---|
Total aset yang dimiliki Bank Sumut hingga November 2020 juga tercatat positif sebesar Rp38,09 triliun. Persentase jumlah ini adalah 114,83 persen dari target November sebesar Rp33,17 triliun.
Dilihat dari sisi rasio kredit bermasalah nonperforming loan (NPL), bank ini membukukan capaian sebesar 3,83 persen. Sementara target capaian NPL November sebesar 4,06 persen.
“NPL kami itu turun. Sebelumnya 4,4 menjadi [sekitar] 3,9. Persen. Kemudian NPL Nett dari 1,8 persen naik menjadi 2,45 persen,” kata Rahmat di acara Media Gathering Bank Sumut di Hotel Cambridge Medan, Selasa, (22/12/2020) petang.
Untuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR), bank ini mencetak persentase sebesar 20,21 persen dari target sebesar 19,18 persen.
Rahmat mengatakan kinerja keuangan Bank Sumut di tengah pandemi Covid-19 tercatat positif. Hal ini karena pihak menejemin menggunakan beberapa strategi khusus, salah satunya komunikasi erat dengan debitur.
“Kami melakukan identifikasi dan komunikasi dengan debitur terdampak Covid-19. Pada kuartal III, jumlah kredit yang direstrukturisasi oleh Bank Sumut telah mencapai Rp1,8 triliun,” pungkas Rahmat.
