Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Bukit Asam (Persero) Tbk mendapatkan kontrak pengadaan 1,69 juta ton batu bara selama tiga tahun dari PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Kontrak jangka panjang itu terhitung sejak Juni 2017 hingga Mei 2020. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama Semen Baturaja Rahmad Pribadi dan Plt. Direktur Niaga Bukit Asam Joko Pramono di Palembang, Selasa (20/6/2017).
"Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka menjamin ketersediaan pasokan batu bara yang dibutuhkan oleh perseroan sekaligus meningkatkan efisiensi dengan harga batu bara yang lebih murah," tulis siaran pers yang dikirimkan Semen Baturaja, Rabu (21/6/2017).
Sebelumnya, Semen Baturaja menggunakan batu bara produksi Bukit Asam dengan kalori 6.300 kcal/kg. Dengan beroperasinya Pabrik Baturaja II, Semen Baturaja memiliki coal mill baru yang dapat menggunakan batu bara dengan kalori yang lebih rendah.
Batu bara jenis ini juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan Pabrik Baturaja I sehingga perseroan tidak lagi menggunakan batu bara berkalori tinggi.
Rincian 1,69 juta ton kontrak batu bara terdiri dari produk Bukitasam-45 dengan kalori 4.500 kcal/kg sebanyak 1,09 juta ton dan Bukitasam-55 dengan kalori 5.500 kcal/kg sebanyak 603.000 ton.
Semen Baturaja tidak ragu untuk menandatangani kontrak jangka panjang dengan melihat bahwa batu bara merupakan bahan bakar yang sangat dibutuhkan dalam proses produksi semen, selain juga listrik.
Di sisi lain, kontrak ini memungkinkan perusahaan semen pelat merah itu memperoleh harga batu bara yang lebih bersaing dengan industri semen lain karena jangka waktu kontrak yang relatif panjang.
"Kontrak pengadaan batu bara ini sekaligus merupakan bentuk sinergi BUMN yang akan sama-sama memperkuat posisi Semen Baturaja dan Bukit Asam sebagai produsen semen dan produsen batu bara terbesar di Sumatera Bagian Selatan."