Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba MARK Meroket 132%

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk., emiten cetakan sarung tangan yang beroperasi di Tanjung Morawa, Sumatra Utara, membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp49,2 miliar pada 2017 atau meningkat 132% dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan. -Istimewa
Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan. -Istimewa

Bisnis.com, MEDAN—PT Mark Dynamics Indonesia Tbk., emiten cetakan sarung tangan yang beroperasi di Tanjung Morawa, Sumatra Utara, membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp49,2 miliar pada 2017 atau meningkat 132% dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, Ridwan mengatakan, realisasi laba tahun berjalan ini lebih besar ketimbang target yang ditetapkan perseroan pada awal 2017 senilai Rp32 miliar.

“Dengan kinerja yang positif sepanjang 2017, perseroan berhasil melampaui target laba menjadi 49,2 miliar,” katanya kepada Bisnis, Rabu (28/3/2018).

Ridwan menjelaskan peningkatan laba yang signifikan ditopang oleh tingginya produktivitas setelah perusahaan menggunakan teknologi automation serta pengembangan sumber daya manusia. Hal ini juga berdampak pada peningkatan efisiensi biaya.

Pada 2017, total kapasitas produksi tahunan MARK mencapai 5,76 juta unit. Sepanjang tahun lalu, perusahaan mencatatkan peningkatan penjualan cetakan sarung tangan sebesar 23% menjadi 5,04 juta unit dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebanyak 90% hasil produksi diekspor ke luar negeri. Adapun Malaysia menjadi negara konsumen terbesar Marck Dynamics Indonesia.

Ridwan mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus meng-upgrade mesin-mesin dan diprediksi selesai pada semester II/2018 guna menggenjot produksi pabrik di tahun ini.

Berdasarkan data dari Malaysian Rubber Glove Manufaturers Association (Mergma) konsumsi sarung tangan dunia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 8%-10% dari tahun ke tahun. Hal ini berdampak positif bagi bisnis yang dijalankan MARK.

Dengan kebutuhan dunia yang terus meningkat serta investasi yang dikucurkan dalam meng-upgrade mesin-mesin produksi, MARK berharap kinerja positif pada 2017 dapat berlanjut di 2018.

Program peningkatan kemampuan mesin diharapkan dapat menaikkan kapasitas produksi hingga 29,5% dibandingkan realisasi tahun lalu.

Di sisi lain, perusahaan juga berhasil mencatatkan peningkatan ekuitas sebesar 106,9% menjadi Rp166,84 miliar pada 2017 dibandingkan Rp80,62 miliar pada 2016. Adapun total kewajiban perusahaan menurun dari Rp90,32 miliar di 2016 menjadi Rp70,75 miliar pada 2017.

Dalam jangka panjang, MARK menargetkan dapat menguasai 55% pasar dunia pada 2022. Untuk mencapai hal ini, perusahaan terus menambah sumber daya manusia dan mesin produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Juli Etha M.
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper