Bisnis.com, MANDAILING NATAL - Pada Jumat, 21 Mei 2004, Presiden RI Megawati Soekarnoputri berkunjung ke Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara.
Laman resmi Kementerian PU menyebutkan, ketika itu Megawati meresmikan sejumlah proyek infastruktur. Yakni pencanangan pembangunan 3 ribu perumahan PNS/guru, lanjutan pembangunan Jalan Pantai Barat dan pencanangan rehabilitasi Proyek Irigasi Batang Gadis.
Kemudian pencanangan pembangunan Stadion Mandailing Natal, rehabilitasi Jalan Lintas Tengah Madina (jembatan Merah-Natal serta Simpang Gambir-Samapuran).
Lalu peresmian pemakaian pusat pasar, pembangunan proyek transmigrasi Singkuan dan pencanangan pembangunan rumah sakit pekerja di Medan dan Banda Aceh.
"Itu terakhir kali Presiden datang ke daerah kami," ujar Bupati Mandailing Natal (Madina) Dahlan Hasan Nasution saat ditemui Bisnis di kawasan Taman Batu Raja, Kamis (23/3/2017).
Hampir 13 tahun lampau sejak kedatangan Megawati, daerah berjuluk Tanah Gordang Sambilan ini baru disambangi lagi oleh Presiden.
Kasubbag Humas Pemkab Madina Wildan mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo akan berada di daerahnya selama dua hari, yakni pada 24-25 Maret.
Jokowi mengawali kegiatannya di Pondok Pesantren Musthafawiyah pada pukul 08.00 WIB. Kemudian menghadiri Silaturahmi Nasional Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI). Pada pesantren tersebut Presiden juga akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama santri putri.
Dilanjutkan dengan penyerahan KIP, PMT, PKH dan KIS di Taman Siri-Siri, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyambungan. Agenda pun berlanjut dengan penyerahan Sertipikat Tanah Program Strategis Nasional di Taman Raja Batu.
Bupati melanjutkan, meskipun dirinya menyadari bahwa agenda-agenda tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu, tetapi dia sudah bertekad akan memanfaatkan waktu 'melobi' Jokowi.
"Saya akan minta daerah ini dibantu pembangunan Rumah Sakit dan Bandara," ujarnya. Dia yakin keduanya merupakan infrastruktur yang paling dibutuhkan daerahnya saat ini.
Meskipun daerah yang berbatasan dengan Sumatra Barat itu resmi berpisah dari Tapanuli Selatan sejak 12 Maret 1999, tetapi sampai sekarang Madina belum memiliki rumah sakit yang memadai dan fasilitas bandar udara.
Dahkan Hasan tetapi optimistis kedua permintaan itu akan diakomodir oleh Presiden Jokowi meskipun tergolong berat. Tidak tanggung-tanggung, dia memproyeksikan kebutuhan untuk pembangunan rumah sakit sebesar Rp300 miliar dan bandara akan menelan biaya hingga Rp1 triliun.