Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Persoalan Utama, BP Batam Siapkan Tim Khusus Penanganan Banjir

Meski saat ini Batam memasuki musim kemarau, tapi saat hujan terjadi sesekali, maka bisa dipastikan sejumlah ruas jalan akan terendam air.
Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto saat meninjau banjir di Nongsa Batam. F Ist
Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto saat meninjau banjir di Nongsa Batam. F Ist

Bisnis.com, BATAM - Persoalan banjir masih menjadi momok utama di Kota Batam. Meski saat ini Batam memasuki musim kemarau, tapi saat hujan terjadi sesekali, maka bisa dipastikan sejumlah ruas jalan akan terendam air.

Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam Mouris Limanto mengatakan BP Batam telah melakukan peninjauan selama 18 hari di sembilan kecamatan di Batam. Selain itu, BP Batam juga telah membentuk task force untuk menangani persoalan banjir di Batam

Tinjauan ini bertujuan memetakan persoalan dan penyebab banjir di setiap titik rentan banjir di Batam. "Sudah kita identifikasi dan terindikasi penyebab utamanya. Dengan tinjauan itu, kita bisa rumuskan pengobatannya," katanya di Batam, Senin (7/7/2025).

Mouris menjabarkan bahwa persoalan banjir di beberapa titik yang dikunjunginya disebabkan oleh kondisi topografi daerah terdampak yang berbentuk cekungan.

Faktor lainnya, kondisi saluran drainase yang terlalu kecil, adanya penyumbatan dan penimbunan sampah, saluran air yang terputus menyebabkan air tidak mengalir sampai ke hilir, hingga banyaknya bangunan yang berdiri di Garis Sempadan Sungai (GSS).

Sehingga diperlukan pembangunan drainase baru hingga pembangunan kolam retensi multifungsi sebagai solusi atas permasalahan banjir tersebut.

"Solusi jangka pendek terus dilakukan melalui normalisasi saluran air dengan alat berat. Sementara solusi jangka panjang adalah buat drainase baru," ungkapnya.

BP Batam telah melakukan normalisasi dan pembersihan drainase secara rutin di daerah mainland dengan resiko banjir yang cukup tinggi.

Baik alat berat maupun satuan petugas lapangan secara maraton diturunkan untuk mengatasi persoalan banjir hingga akhir tahun mendatang.

"Selain normalisasi, beberapa titik perlu ada pekerjaan konstruksi seperti mengganti box culvert dengan jembatan," ungkapnya.

Namun demikian, Mouris menyebut tetap dibutuhkan solusi jangka panjang yang dalam pelaksanaannya membutuhkan persiapan anggaran yang cukup besar.

"Ini yang perlu perencanaan matang dan penganggaran. Kita upayakan agar di 2026 bisa kita kerjakan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper