Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam membatalkan rencana kerja sama operasional Rumah Sakit BP Batam (RSBP) dengan Mayapada Group. Rencana ini merupakan upaya BP Batam untuk memperkuat layanan RSBP Batam yang merupakan rumah sakit pemerintah.
Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan RSBP akan dikelola langsung oleh BP Batam. Pasalnya sebagian besar dari pasien RSBP merupakan pasien BPJS Kesehatan.
"RSBP Batam akan dikelola oleh BP Batam, karena kami ingin membenahi kualitas pelayanan rumah sakit secara menyeluruh," katanya, Kamis (3/7/2025).
Ariastuty juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat ini, BP Batam akan berkoordinasi dengan Kementerian PAN-RB supaya RSBP memiliki kewenangan merekrut tenaga medis dan karyawan baru secara langsung.
"Selama ini kami masih terbatas merekrut melalui skema tenaga pendukung atau PKWT. Untuk mengurangi ketimpangan dan memperkuat struktur SDM, kami dorong agar bisa ada rekrutmen karyawan tetap," katanya lagi.
Untuk saat ini, RSBP Batam memiliki sekitar 28 dokter tetap, termasuk ASN serta sejumlah dokter tamu. "Penambahan fasilitas kesehatan dan modernisasi alat juga akan dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan," paparnya.
Baca Juga
Di tempat yang sama, Direktur RSBP Batam Tanto Budiarto, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan optimalisasi layanan dalam kurun waktu 3 hingga 6 bulan ke depan. RSBP Batam akan menerapkan sistem layanan terpadu yang memudahkan pasien tanpa harus berpindah-pindah antar unit layanan.
"Kami ingin membentuk sistem one-stop service. Misalnya, pasien penyakit jantung tidak perlu lagi dirujuk keluar, cukup ditangani di satu tempat," jelasnya.
RSBP juga akan menggandeng berbagai sektor dan stakeholder di Kota Batam untuk memperkuat sinergi dalam pelayanan. "Kami siap menjadikan RSBP sebagai rumah sakit unggulan di KEK PKIB yang berdiri mandiri, namun tetap terbuka terhadap dukungan lintas kementerian dan lembaga," jelasnya.
Sebelumnya terbit rencana pengelolaan bersama RSBP antara BP Batam dan Mayapada di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Internasional Batam.
Tapi rencana tersebut memudar karena BP Batam selaku perumus KEK memutuskan mengelola sendiri rumah sakit tersebut secara mandiri.
Mayapada juga dipersilahkan membuat rumah sakit bertaraf internasional sendiri. Lahannya berada di dekat Taman Rusa Sekupang, tak jauh dari RSBP.
Nanti, RSBP akan dikhususkan buat pasien BPJS dan masyarat berpenghasilan menengah, sedangkan rumah sakit milik Mayapada akan menyasar pasien berpenghasilan menengah ke atas.
Dalam pengembangan KEK, BP Batam membuka peluang investasi kesehatan secara paralel.
PT Karunia Praja Pesona (Mayapada Group) yang telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) melalui PP No. 39 Tahun 2024, tetap akan membangun rumah sakit internasionalnya sendiri di kawasan Sekupang.(239)