Bisnis.com, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau di bawah kepemimpinan Gubernur Abdul Wahid terus menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah.
Meskipun, Pemprov Riau menghadapi keterbatasan anggaran akibat beban utang anggaran di masa lalu. Fokus utama Pemprov Riau saat ini meliputi peningkatan infrastruktur jalan, layanan pendidikan, serta sektor kesehatan.
Gubernur Wahid menegaskan walau kemampuan fiskal daerah sempat terganggu karena kewajiban pembayaran utang lama, pelayanan dasar tetap menjadi prioritas.
“Temuan awal utang daerah diketahui sebesar Rp1,6 triliun, kemudian bertambah menjadi Rp2,2 triliun karena ada gaji pegawai sebesar Rp705 miliar yang belum dianggarkan. Meski begitu, saya berkomitmen pendidikan wajib jalan, kesehatan wajib jalan, dan jalan harus bagus," ujarnya Minggu (18/5/2025).
Menurutnya komitmen itu diwujudkan dengan percepatan perbaikan infrastruktur jalan di sejumlah kabupaten.
Beberapa ruas strategis yang telah selesai diperbaiki di antaranya Jalan Lintas Bangkinang–Petapahan, ruas Lubuk Kandis–Pangkalan Kasai di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), serta Jembatan Parit Nangka di ruas Selensen–Kotabaru Bagan Jaya, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Baca Juga
Perbaikan juga dilakukan di jalan poros di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Rokan Hulu (Rohul).
Pemprov Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan perbaikan base dan pengaspalan secara bertahap, termasuk di Jalan Raja Majemu (penghubung Sinaboi–Bagan Siapi-api) dan Jalan Mahato–Manggala, yang menghubungkan Rohul dan Rohil.
Hingga akhir April 2025, Dinas PUPR Riau mencatat pengaspalan sepanjang 37 kilometer sedang berlangsung di ruas Jalan Simpang Kumu di Kota Tengah, Rohul, sebuah ruas yang sebelumnya dikenal rawan kecelakaan karena lubang besar di badan jalan.
Jalan Lintas Bangkinang–Petapahan juga telah diperbaiki setelah lama dikeluhkan pengguna jalan karena kondisi berlubang yang membahayakan keselamatan. Sementara itu, di ruas Lubuk Kandis–Pangkalan Kasai, badan jalan sepanjang 100 meter yang dulunya berupa tanah kini telah diaspal, memperlancar akses warga.
Kemudian Jembatan Parit Nangka di Inhil sepanjang 35 meter juga kini lebih aman setelah dilengkapi papan jalur dan pegangan tangan baru.
"Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen kita dalam meratakan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Riau, meski anggaran kita terbatas," ujar Wahid.
Tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, Pemprov Riau juga mengupayakan pemerataan akses pendidikan. Salah satunya melalui rencana pemberian seragam sekolah gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
"Saya usahakan baju gratis untuk siswa-siswa, kita usahakan tahun ini," kata Wahid.
Gubernur juga mendukung penuh program Sekolah Rakyat dari pemerintah pusat, yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang belum terakses pendidikan formal.
Program ini akan dilaksanakan sementara di Asrama Haji, sambil menunggu pembangunan fasilitas permanen di lahan seluas 13 hektare di kawasan Pasir Putih.
"Ini penting untuk anak-anak kita. Mereka tidak ada biaya untuk sekolah, tentunya program ini harus kita dukung," tegasnya.
Upaya-upaya tersebut menjadi bukti bahwa keterbatasan anggaran tidak menyurutkan tekad Gubernur Abdul Wahid untuk membangun Riau secara merata, demi kesejahteraan seluruh masyarakat di Bumi Lancang Kuning.