Bisnis.com, PADANG - Ekonomi Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) kuartal I/2025 mengalami pertumbuhan sebesar 4,66% secara tahunan yang didorong oleh sebagian besar lapangan usaha (LU), kecuali dari LU konstruksi yang terkontraksi 0,31%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumbar Sugeng Arianto mengatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 6,45%, diikuti industri pengolahan sebesar 6,43%, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 5,62%.
“Pertumbuhan lapangan usaha yang memiliki peran dominan lainnya perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 4,72% serta transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 3,96%,” kata Sugeng dikutip dari data BPS, Senin (5/5/2025).
Kemudian pertumbuhan pada kuartal I/2025 ini juga didorong oleh komponen ekspor luar negeri sebesar 6,28%, diikuti oleh pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 4,12%, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 4,12%.
Sebaliknya, komponen pengeluaran lainnya mengalami pertumbuhan negatif yaitu pada Komponen PK-LNPRT sebesar -1,41% dan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar -0,46%. Adapun komponen impor luar negeri sebagai faktor pengurang dalam PDRB mengalami penurunan sebesar 31,02%.
Selanjutnya bila dilihat pertumbuhan ekonomi Sumbar secara qtq yakni triwulan I/2025 dan triwulan 1/2024 tercatat terkontraksi sebesar 0,01%.
Baca Juga
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib serta jasa keuangan dan asuransi, secara berurutan mengalami pertumbuhan yang paling signifikan yaitu sebesar 6,61% dan 4,72%, diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 4,20% serta industri pengolahan sebesar 3,85%.
Selain itu, struktur PDRB Sumbar menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I/2025 tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Perekonomian Sumbar masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sumbar yaitu sebesar 52,50% diikuti oleh komponen PMTB sebesar 27,32%, komponen ekspor luar negeri sebesar 12,47%, komponen PK-P sebesar 7,29%, dan komponen PK-LNPRT sebesar 1,09%. Sementara itu, komponen impor luar negeri sebagai pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 1,84%
Kemudian apabila dilihat secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatra pada triwulan I/2025 didominasi oleh Provinsi Sumatra Utara dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatra sebesar 23,57% diikuti Riau sebesar 23,33%, Sumatra Selatan sebesar 13,58%, Lampung sebesar 9,68%, Kepulauan Riau sebesar 7,26%, Sumatra Barat sebesar 6,86%, Jambi sebesar 6,53%, Aceh sebesar 4,91%, Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,18%, dan Bengkulu sebesar 2,11%.
Pada triwulan I-2025, pertumbuhan ekonomi (y-on-y) tertinggi dicapai oleh Provinsi Lampung sebesar 5,47% diikuti Sumatra Selatan sebesar 5,22%, Kepulauan Riau sebesar 5,16%, Bengkulu sebesar 4,84%, Sumatera Utara sebesar 4,67%, Sumatra Barat sebesar 4,66% Riau sebesar 4,65%, Kepulauan Bangka Belitung sebesar 4,60%, Aceh sebesar 4,59%, dan Jambi sebesar 4,55%.