Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala BP Batam Pastikan Proyek Rempang Eco City Tetap Lanjut

Kepala BP Batam Amsakar Achmad memastikan proyek Rempang Eco City tetap berlanjut. Ini alasannya.
Jembatan Barelang menjadi penghubung antara BP Batam dengan Pulau Rempang dan Galang/Bisnis-Rifki
Jembatan Barelang menjadi penghubung antara BP Batam dengan Pulau Rempang dan Galang/Bisnis-Rifki

Bisnis.com, BATAM - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Amsakar Achmad memastikan pengembangan proyek Rempang Eco City masih terus berlanjut, meski proyek tersebut tak lagi masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Seperti diketahui, proyek Rempang Eco City tidak masuk sebagai PSN di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. RPJMN ini tertuang dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 12/2025.

Pada halaman 79 dari RPJMN ini memuat 77 PSN, sebanyak 29 PSN merupakan proyek baru, sedangkan sisanya merupakan proyek lama yang dianggap layak berdasarkan hasil evaluasi.

Proyek Rempang Eco City sendiri masuk dalam RPJMN, tapi pada bagian pembangunan kewilayahan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Meski tidak tercantum dalam daftar PSN, bukan berarti proyek tersebut sudah tidak berlaku atau dibatalkan," katanya di Batam, Rabu (12/3/2025).

Amsakar melihat keputusan untuk menentukan apakah sebuah proyek dibatalkan atau dilanjutkan merupakan kewenangan pemerintah pusat.

"Pada prinsipnya, karena PSN adalah kebijakan negara, kami akan mengikuti keputusan akhir yang diambil pemerintah pusat. Apakah proyek ini akan dihentikan atau tidak? Itu menjadi kewenangan kementerian terkait," tegasnya.

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan pengembangan Rempang Eco City mendapat dukungan dari Kementerian Transmigrasi. 

"Menteri Transmigrasi mencoba memperkenalkan pola baru dari program transmigrasi yang fokus pada pengembangan masyarakat nelayan," paparnya.

Selain itu, dia menilai keputusan akhir tetap berada di tangan warga yang terimbas relokasi.

"Kalau warga ingin ikut program ini, tentu baik. Jika tidak, itu bukan masalah. Yang penting, solusi tetap ditawarkan," katanya.

Amsakar juga mengingatkan para investor untuk segera menunjukkan keseriusan dalam merealisasikan investasi yang telah dijanjikan di Rempang Eco City.

"Kami berharap para investor tidak sekadar menyatakan minat, tetapi benar-benar merealisasikan komitmen mereka. Jika ada kebijakan pusat yang baik untuk pembangunan daerah, kami akan menyambutnya dengan baik," tegasnya.

Kementerian Transmigrasi sendiri berencana membangun sebanyak 600 unit rumah, sebagai tambahan atas 350 unit rumah yang sudah dibangun Kementerian PUPR untuk warga setempat yang terdampak pengembangan PSN tersebut.

Hal senada juga ditegaskan oleh Kabiro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait. Dia mengatakan Kawasan Terpadu Rempang Eco City masuk dalam Arah Pembangunan Kewilayahan pada Lampiran IV Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12/2025 tentang RPJMN Tahun 2025-2029.

Ia menjelaskan bahwa Kawasan Terpadu Rempang Eco-City bertujuan untuk mendukung rencana pengembangan koridor industri di Batam. Dengan harapan, kawasan tersebut dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat.

Alhasil, warga di sana pun mendapat kesempatan besar dalam ekosistem industri yang akan dibangun. Salah satunya adalah dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja.

“Apabila pembangunan rumah tahap kedua beserta fasilitas pendukung lainnya rampung, kami optimis ini akan mengubah pandangan masyarakat menjadi lebih positif terhadap rencana investasi di kampung mereka,” tambah Tuty.

Tuty mengakui jika percepatan realisasi Proyek Rempang Eco City membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat maupun seluruh komponen daerah.

"Sesuai pesan pimpinan BP Batam, yang paling penting adalah bagaimana komunikasi antara pemerintah dan masyarakat bisa terjaga dengan baik. Kami ingin, seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat dari pengembangan kawasan ini," ungkapnya.

Selain Pengembangan Kawasan Terpadu Rempang Eco City, pemerintah juga menetapkan beberapa proyek strategis lain seperti Pengembangan Pelabuhan Batuampar dan Pelabuhan Kabil; Pembangunan Jalan Lingkar Luar Tanjungpinggir - Jodoh; Pengembangan Kawasan Terpadu Galang Maritime City; Pengembangan KEK Batam Aero Technic, KEK Nongsa, KEK Sekupang, KEK Tanjungsauh; Pengembangan SPAM Regional Batam; Pengembangan Batam Urban dan Industrial Sewerage System Development Project; serta Perencanaan, Persiapan dan Pembangunan LRT Batam Trase Bandara Hang Nadim-Batam Center-Batu Ampar dan BRT Trans Batam Trase Batam Center-Tanjung Uncang, yang terintegrasi dengan TOD.

Beberapa proyek strategis pemerintah bertujuan untuk menjadikan Batam sebagai kawasan terbaik, dari bidang industri investasi maupun sektor pariwisata. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper