Bisnis.com, BATAM - Proses pemindahan warga Pulau Rempang ke pemukiman permanen di Tanjung Banon terus berlanjut. Badan Pengusahaan (BP) Batam melaporkan hingga saat ini, sudah 58 kepala keluarga (KK) yang terdampak Proyek Strategis Negara (PSN) Rempang Eco City menempati hunian baru.
"Per 21 Februari kemarin ada dua KK yang kami fasilitasi pindah ke Tanjung Banon sehingga keseluruhan yang telah pindah menjadi 58 KK," kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, Senin (24/2/2025) di Batam.
Ariastuty memastikan pemindahan akan terus berjalan karena pemerintah pusat memang tengah menggesa PSN Rempang Eco-City.
"Pemerintah ingin menjadikan Rempang sebagai pusat ekonomi baru sehingga bisa memberikan stimulus terhadap pertumbuhan investasi dan perekonomian di Batam," ucapnya.
PSN Rempang Eco-City juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat tempatan sehingga ada potensi untuk meningkatkan taraf hidup warga Rempang.
PSN Rempang Eco-City dilaporkan memiliki potensi investasi jumbo mencapai Rp381 triliun. Berdasarkan catatan Bisnis, total nilai investasi yang akan disuntik oleh Xinyi Group selaku investor utama senilai Rp174 triliun, yang mencakup 10 proyek yang akan dibangun secara bertahap.
Baca Juga
Sepuluh proyek tersebut yakni pembangunan kawasan industri terintegrasi, pembangunan pabrik pemrosesan pasir silika, proyek industri soda abu, industri kaca panel surya.
Kemudian, investasi proyek industri kaca float, industri silikon industrial grade, industri polisilikon, industri pemrosesan kristal, industri sel dan modul surya dan industri infrastruktur.
Adapun, total lahan Pulau Rempang yang akan dikembangkan dalam proyek investasi jumbo oleh Xinyi Group ini luasnya hanya 8.142 hektare (ha) dari total area seluas 17.600 ha.