Bisnis.com, PADANG - Upaya Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menggunakan maskapai penerbangan Wings Air untuk bisa melayani rute penerbangan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Bandara Rokot Mentawai masih belum menemukan titik kesepakatan.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Dedi Diantolani mengatakan saat ini Pemprov bersama pihak Bandara Rokot masih melakukan komunikasi yang intens dengan maskapai penerbangan Wings Air bersama Kementerian Perhubungan, terkait melobi maskapai Wings Air untuk bisa melayani penerbangan dari BIM-Mentawai.
"Kenapa Wings Air? Karena kondisi di Bandara Rokot itu landasan pacunya tidak mendukung untuk pendaratan maskapai jenis boeing. Kalau maskapai jenis ATR bisa," katanya, Selasa (8/10/2024).
Selain melobi Wings Air, Pemprov Sumbar bersama Pemkab Mentawai telah melakukan lobi dengan maskapai citilink yang juga memiliki pesawat jenis ATR. Namun kendala yang dihadapi hampir sama, yakni soal tarif tiket yang dipatok.
Dari komunikasi terakhir, Wings Air dan Citilink mematok tarif tiket Rp1.500.000 per penumpang. Nilai itu terbilang cukup tinggi, meskipun nanti ada disubsidi dari Pemkab Mentawainya.
"Dulu sebenarnya telah sepakat Rp1.300.000 per penumpang, dan Pemkab bisa subsidi Rp2 miliar selama dua bulan. Tapi muncul pembahasan baru, tarik tiket naik jadi Rp1.500.000 dan diikuti permintaan penerbangan tidak satu perjalanan saja," ujarnya.
Baca Juga
Dedi menyampaikan dari komunikasi terakhir dengan pihak maskapai, rute penerbangan tidak hanya melayani untuk satu rute Padang - Mentawai saja, tapi bisa menambah rute Mentawai - Kerinci.
Alasan kenapa meminta rute Mentawai - Kerinci itu, karena diperkirakan bisa memberikan hal baru untuk rute penerbangan ke Mentawai, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan destinasi pariwisata di Mentawai.
"Untuk penambahan rute Mentawai - Kerinci ini, tentu perlu waktu bagi kami untuk membahasnya dengan Pemprov Jambi," sebutnya.
Dengan demikian Dedi menyatakan belum bisa dipastikan kapan pesawat jenis ATR bisa melayani rute ke Mentawai tersebut.
"Pesawat jenis ATR ini sebenarnya hanya sedikit ada di Indonesia. Makanya agak sulit juga bagi kami mencari pilihan, yang ada hanya Wings Air dan Citilink," tegasnya.
Namun diakuinya, bila nanti pesawat jenis ATR resmi beroperasi dengan rute ke Mentawai. Persoalan yang dihadapi adalah soal bagasi, dimana wisatawan yang banyak datang ke Mentawai itu banyak yang bermain surfing.
Sementara bagasi di pesawat jenis ATR tidak memiliki ruang untuk membawa papan surfing. Solusi dari hal ini, dari Pemprov Sumbar berencana untuk bekerjasama dengan Mentawai Fast, dimana khusus untuk barang bawaan papan surfing akan dibawa melalui kapal Mentawai Fast.
"Rencana kami akan di satu paketkan saja, penumpang menggunakan pesawat dan barang berupa papan surfing dibawa melalui kapal Mentawai Fast. Kami rasa ini solusi agar pesawat ATR bisa membuka rute ke Mentawai," tegasnya.
Kelapa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar Medi Iswandi menyatakan untuk kondisi Bandara Rokot saat ini sudah siap untuk melayani kedatangan wisatawan.
Saat ini yang telah berjalan melayani penerbangan ke Mentawai dari Padang adalah Susi Air, dengan jadwal penerbangan dua kali dalam satu minggu.
"Susi Air sudah jalan. Tapi Susi Air ini sangat terbatas jumlah penumpang yang dibawanya. Padahal kunjungan wisatawan ke Mentawai yang sangat banyak," sebutnya.
Medi menyatakan Mentawai merupakan sebuah kabupaten di Sumbar yang memiliki kunjungan wisatawan asing yang paling banyak bila dibandingkan kabupaten dan kota lainnya.
Kebanyakan wisatawan asing datang ke Mentawai itu, menikmati pesona ombak yang sangat cocok untuk bermain surfing. Bahkan ada yang bilang, ombak Mentawai mampu menyamai kondisi ombak di Hawaii.
"Ombak Mentawai ini sudah bertaraf internasional. Jadi bila lagi musimnya ombak tinggi, berbagai peselancar di dunia datang ke Mentawai," katanya.
Untuk itu, dalam menentukan jenis maskapai penerbangan yang bisa melayani rute ke Mentawai, Pemprov Sumbar perlu memperhatikan soal bagasi dan kemampuan untuk membawa papan surfing.
"Rencana dan solusi saat ini, penumpang di pesawat ATR, dan papan surfing dibawa pakai kapal Mentawai Fast. Hal itu sudah satu paket dengan harga tiket dan barang bawaan penumpang pesawat tujuan Mentawai," tutup Medi.