Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menegaskan akan tetap memberikan perhatian yang serius bagi Kabupaten Kepulauan Mentawai meski kini statusnya sudah terentaskan sebagai daerah tertinggal.
Kepastian Kabupaten Kepulauan Mentawai telah dientaskan dari daerah tertinggal itu, setelah adanya Surat Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI No.49/2024 Tentang Kabupaten Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2020-2024 yang ditetapkan 2 September 2024.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar Medi Iswandi mengatakan dengan telah ditetapkannya Kepulauan Mentawai sebagai daerah yang tidak lagi tertinggal, merupakan bukti bahwa ada perubahan yang terlihat di Mentawai, meskipun masih ada beberapa hal yang perlu kerjakan kedepannya.
"Memang ada banyak hal yang perlu dikerjakan untuk Mentawai kedepannya. Bukan berarti dengan telah berubahnya status, Mentawai malah dilepas begitu saja," kata Medi, Senin (7/10/2024).
Dia menjelaskan adanya perubahan status Mentawai kini itu, tentu Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mempunyai alasan dan tolak ukur yang jelas, seperti berpatokan pada indikator.
Perubahan yang terlihat di Mentawai saat ini, mulai dari soal infrastruktur. Saat ini, Mentawai sudah bisa dijangkau dari Padang menggunakan jalur laut melalui kapal cepat atau Mentawai Fast.
Baca Juga
Kemudian di jalur udara, Mentawai telah memiliki Bandara Rokot, dimana kini sudah bisa diakses melalui maskapai Susi Air, yang melayani penerbangan dua kali satu minggu.
"Untuk penerbangan ini, kami masih melakukan diskusi dengan maskapai Wings Air yakni pesawat jenis ATR nya. Belum sepakat soal tarif tiket dan sistem subsidinya. Tujuannya bisa membawa lebih banyak wisatawan ke Mentawai," jelas dia.
Selanjutnya infrastruktur jalan darat juga telah dibangun, seperti Trans Mentawai. Meski belum tuntas pengerjaannya, karena ada titik yang terbilang sulit yaitu di bagian pantai barat Mentawai, namun hal itu akan tetap dikerjakan secara bertahap.
Medi menyatakan melihat dari sisi infrastruktur yang telah ada perkembangannya dibandingkan 5 tahun terakhir ini, kedepan ada sejumlah tugas pekerjaan yang harus dilakukan di Mentawai.
"Meski sekarang tidak lagi sebagai daerah tertinggal. Perhatian Pemprov Sumbar ke Mentawai akan tetap seperti biasa hingga waktu 3 hingga 4 tahun kedepannya, yakni tetap mengalokasikan anggaran Rp12 miliar untuk Mentawai," ungkapnya.
Dia menyadari betul, bila berpatokan kepada telah berubahnya status daerah itu, diperkirakan Mentawai akan sulit untuk lebih maju lagi kedepannya.
Untuk itu, Pemprov Sumbar akan tetap memberikan perhatian yang serius ke Mentawai. Karena seiring telah dientaskannya dari daerah tertinggal, adanya banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Mentawai.
Mulai dari di sektor pendidikan, lanjut Medi, Pemprov Sumbar merencanakan akan mendirikan satu sekolah unggul untuk satu kawasan pulau.
Artinya dengan keberadaan sekolah unggul itu, para pelajar di Mentawai bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik dibandingkan saat ini.
"Kalau tidak ada APBD provinsi, kami akan upaya dananya dari pusat," tegasnya.
Menurutnya pentingnya mendirikan sekolah unggul di masing-masing pulau itu, mengingat tidak memungkinannya membangun jembatan antar pulau. Sehingga hal bisa dilakukan adalah menghadirkan sekolah unggul di setiap pulau yang ada di Mentawai itu.
Kemudian di sektor kesehatan, kondisi stunting di Mentawai sudah turun, cangkupan imunisasi juga sudah baik. Supaya layanan kesehatan lebih baik lagi, perlu untuk menyiapkan rumah sakit tipe C.
"Kenapa rumah sakit tipe C, karena menghitung dari segi jumlah penduduk di Mentawai, serta dapat melayani wisatawan yang mungkin mengalami kecelakaan saat bermain surfing. Karena Mentawai ini memiliki kunjungan wisatawan asing yang banyak dibandingkan daerah lainnya di Sumbar," jelasnya.
"SDM (sumber daya manusia) untuk kesehatan juga menjadi perhatian, karena memang perlu ditingkatkan SDM nya," ucap dia.
Medi juga menyinggung soal kemiskinan di Mentawai yang dinilai telah berangsur turun. Namun diakuinya bahwa dilihat dari skala tingkat provinsi Sumbar, Mentawai masih tinggi.
"Untuk kondisi kemiskinan ini juga menjadi perhatian serius kami," kata dia.
Medi menyatakan melihat kondisi Mentawai saat ini memang masih membutuhkan bantuan dan kepedulian bersama, serta belum bisa dilepas begitu saja, meski tidak lagi berstatus daerah tertinggal.
"Fiskal lemah, PAD rendah, kondisi ini yang kami khawatir jika dilepas begitu saja di Mentawai ini. Bagaimana supaya ekonominya bisa turut membangun daerah, infrastruktur perlu dikuatkan," tegasnya.
Dia melihat bila infrastruktur kuat, akan banyak masyarakat membeli kendaraan di Mentawai, dengan demikian bisa mendapatkan PAD dari pajak kendaraan. Namun, kondisi saat ini, belum begitu tinggi jual beli kendaraan di Mentawai itu.
"Saya berharap kendati dari sisi infrastruktur terus dikuatkan, Mentawai jangan dibikin modern," ujar Medi.
Dikatakannya yang membuat banyak wisatawan datang ke Mentawai itu tidak hanya soal ombaknya yang begitu menakjubkan untuk bermain surfing, tapi ada yang berbeda di Mentawai itu.
"Kalau tidak ada yang berbeda, wisatawan itu tidak akan datang. Karena mereka datang ke situ tidak hanya melihat ombak yang besar, tapi melihat sesuai yang berbeda," kata dia.
"Saya juga sudah mendorong Pemkab Mentawai ini agar menyiapkan Perda untuk menjaga keaslian tradisi mereka. Jangan karena modernisasi, malah tidak menarik lagi," sebutnya.
Sebelumnya, Plt Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan dengan keluarnya Kabupaten Kepulauan Mentawai dari status daerah tertinggal, maka tidak ada lagi daerah di Sumbar yang menyandang status tertinggal.
Meski pun sekarang telah terentaskan, sambung Audy, tetapi pihaknya akan terus melakukan pembinaan. Setidaknya hingga tiga tahun ke depan, agar daerah ini semakin berkembang.
"Perhatian tidak boleh lepas dari Mentawai, meski saat ini statusnya tidak lagi kabupaten yang sangat tertinggal," katanya.
Dia menyebutkan dalam empat tahun terakhir Pemprov Sumbar bersama sejumlah pihak terkait telah melaksanakan beberapa program secara terpadu untuk mengurangi aspek-aspek ketertinggalan dan penguatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Selain peningkatan sarana dan prasarana pelayanan pendidikan, memberikan tunjangan khusus kepada guru dan tenaga pendidikan, perhatian di sektor kesehatan, ekonomi, dan transportasi.
"Pemprov Sumbar juga terus berupaya membawa agenda provinsi dan nasional ke Kabupaten Kepulauan Mentawai," tegasnya.