Bisnis.com, MEDAN — Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatra Utara (OJK Sumut) mengimbau perusahaan sawit yang ada di Sumut untuk melakukan penawaran perdana saham atau IPO (initial public offering).
Kepala Kantor OJK Sumut Khoirul Muttaqien mengatakan, selain sebagai salah satu upaya memperluas instrumen keuangan usaha sawit korporasi, IPO akan mendukung pengembangan sawit yang merupakan komoditas unggulan di Sumut. Kendati sektor pertanian yang didalamnya termasuk komoditas sawit masih menjadi lapangan usaha dengan pengaruh besar dalam PDRB (pendapatan domestik regional bruto) Sumut pada kuartal II/2024, pertumbuhan sektor ini terbilang rendah.
Dari data BPS Sumut, andil sektor pertanian dalam perekonomian Sumut merupakan yang tertinggi yakni mencapai 24,52%. Namun pertumbuhan sektor ini hanya sekitar 3,72%, lebih rendah dari sektor konstruksi yang pertumbuhannya tercatat 6,45% dengan andil dalam PDRB lebih kecil dibanding pertanian yakni sebesar 12,70%.
OJK Sumut disebut Muttaqien telah menyusun strategi pengembangan komoditas unggulan tersebut agar kontribusinya dalam perekonomian Sumut terus meningkat. Salah satunya, dengan mendorong perusahaan sawit melakukan IPO untuk perluasan layanan sektor jasa keuangan sebagai alternatif pendanaan bagi korporasi sawit.
"Kami mendukung perusahaan-perusahaan sawit di Sumut untuk IPO sebagai alternatif pendanaan. Kami menyelenggarakan roadshow sosialisasi terkait peluang dan manfaat IPO bagi perusahaan sawit," kata Muttaqien, Kamis (15/8/2024).
Muttaqien mengatakan bahwa potensi perusahaan sawit di Sumut untuk IPO sangat tinggi. Selain itu, pasar saham tak melulu diisi oleh perusahaan-perusahaan besar.
Baca Juga
Kendati, belum semua perusahaan sawit potensial di Sumut siap go public mengingat sejumlah persyaratan dan prosedur yang perlu dipenuhi perusahaan yang ingin melantai di bursa. Salah satunya kesiapan akan go public di mana perusahaan harus terbuka dan mampu menyediakan informasi yang ditanyakan publik soal perusahaan mereka.
"Selain kesiapan go public, ada juga kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Kadang, perusahaan juga perlu melihat harga pasar dari saham perusahaan sejenis yang telah IPO. Itu yang kami coba bantu, kami coaching agar siap IPO," jelas Muttaqien.
Adapun beberapa waktu lalu, OJK Sumut juga menyelenggarakan program SERAYA atau Skema Pengembangan Perkebunan Sawit Rakyat di Labuhanbatu Selatan yang merupakan salah satu sentra perkebunan sawit Sumut.
Muttaqien mengatakan SERAYA memadukan antara peningkatan akses keuangan bagi petani sawit rakyat melalui pembiayaan, perlindungan berupa asuransi bagi pekerja perkebunan, serta edukasi keuangan bagi petani dan tenaga kerja perkebunan. "Program-program khusus itu untuk mengembalikan kelapa sawit sebagai penggerak ekonomi sumut," tambahnya. (K68)