Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat meningkatnya belanja pegawai negeri sipil (PNS) turut andil dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Barat sebesar 4,71% (yoy) pada triwulan II-2024.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan pada triwulan II-2024 itu merupakan momen cairnya gaji ke-13 PNS, yang diikuti cairnya THR (tunjangan hari raya), dan tukin (tunjangan kinerja).
"Jadi bila dilihat dari lapangan usaha, pada triwulan II-2024 ini terjadi peningkatan administrasi pemerintahan, transportasi, hingga reparasi mobil dan sepeda motor," katanya dikutip data BPS, Selasa (6/8/2024).
Dia menjelaskan melihat pada triwulan II-2024 terhadap triwulan I-2024 (qtq) mengalami pertumbuhan sebesar 2,12%. Pertumbuhan terjadi hampir pada semua lapangan usaha.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah jasa lainnya sebesar 12,02% dan lapangan usaha yang memiliki peran dominan yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 0,52%.
Sementara kalau dilihat secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatra pada triwulan II-2024 didominasi oleh Provinsi Sumatra Utara dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatra sebesar 23,51%, diikuti Riau sebesar 22,59%, Sumatera Selatan sebesar 13,61%, Lampung sebesar 10,28%, Kepulauan Riau sebesar 7,15%, Sumatra Barat sebesar 6,86%, Jambi sebesar 6,69%, Nanggroe Aceh Darussalam sebesar 4,89%, Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,23%, dan Bengkulu sebesar 2,18%.
Baca Juga
Selanjutnya melihat pada struktur PDRB Sumbar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Perekonomian Sumbar didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,01% hingga Lapangan Usaha Industri Pengolahan 8,27%. Artinya secara keseluruhan peranan lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumbar mencapai 67,12%.
Kemudian masih pada kondisi di Pulau Sumatra, pertumbuhan ekonomi (yoy) tertinggi dicapai oleh Provinsi Sumatra Selatan sebesar 4,96% diikuti Provinsi Sumatra Utara sebesar 4,95%, Kepulauan Riau sebesar 4,90%, Lampung sebesar 4,80%, Sumatra Barat sebesar 4,71%, Bengkulu sebesar 4,70%, Aceh sebesar 4,54%, Jambi sebesar 4,15%, Riau sebesar 3,70%, dan Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,03%.
"Jadi untuk Sumbar berada di peringkat kelima. Tertinggi itu Sumsel dan terendah pertumbuhan ekonominya di Kepulauan Bangka Belitung," jelasnya.