Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 13 Kali Kebakaran, Kota Pekanbaru Belum Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Belum ada usulan status Siaga Darurat Karhutla untuk Kota Pekanbaru.
Upaya pemadaman titik api di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan./Istimewa
Upaya pemadaman titik api di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan./Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru menyatakan hingga saat ini Kota Pekanbaru belum menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). 

Kepala Pelaksana BPBD Pekanbaru, Zarman Chandra mengatakan meski sejumlah kebakaran lahan terjadi, kebakaran tersebut masih bisa ditanggulangi dengan koordinasi antara BPBD, Damkar, TNI, dan Polri. 

"Hingga hari ini, belum ada usulan status Siaga Darurat Karhutla untuk Kota Pekanbaru. Karena, jikapun ada kebakaran, masih bisa kami tanggulangi dengan koordinasi yang baik bersama pihak terkait," ujarnya Jumat (26/7/2024).

Zarman menjelaskan, sejak Januari hingga Juli 2024, Kota Pekanbaru telah mengalami 13 kejadian Karhutla di enam kecamatan, dengan total luas area terbakar mencapai 2,7 hektare. Kebakaran lahan tersebut terjadi di Kecamatan Rumbai, Rumbai Barat, Marpoyan Damai, Payung Sekaki, Binawidya, dan Tenayan Raya. 

Kasus karhutla terakhir, Satuan Tugas (Satgas) BPBD Kota Pekanbaru berhasil memadamkan kebakaran lahan di dua kecamatan pada 24 Juli 2024 lalu, yaitu di Jalan Umban Sari (Kecamatan Rumbai) dan Jalan Tujuhpuluh (Kecamatan Tenayan Raya).

Operasi pemadaman dilakukan oleh Satgas BPBD dengan operasi darat yang memprioritaskan penggunaan pompa air di lokasi yang masih dapat dijangkau. 

"Pemadaman kami lanjutkan dengan pendinginan lahan terbakar. Hal ini guna memastikan titik hotspot terkendali dan api berhasil dijinakkan," ujarnya.

Karena Pekanbaru sudah memasuki musim kemarau, Zarman mengimbau pihak swasta dan masyarakat untuk tidak membakar lahan, terutama di kawasan hutan.

Adapun menurut data BPBD Riau, sejak Januari 2024 hingga saat ini, lahan yang terbakar di Provinsi Riau sudah mencapai 745,42 hektare, yang tersebar di 12 kabupaten/kota. 

Untuk karhutla terluas terjadi di Kota Dumai dengan 236 hotspot dan 36 fire spot, serta lahan yang terbakar seluas 189,60 hektare. Selanjutnya, Kabupaten Meranti dengan 339 hotspot dan 25 fire spot, serta lahan yang terbakar mencapai 145,64 hektare. Kemudian di Kabupaten Pelalawan tercatat sebanyak 165 hotspot, 17 titik api, dan lahan yang terbakar seluas 128,23 hektare.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper