Bisnis.com, PALEMBANG – Rencana peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dikabarkan kembali molor dari target.
Sebelumnya, proses peletakan batu pertama dijadwalkan berlangsung pada tahun 2024, namun harus berubah menjadi semester kedua tahun 2025 mendatang.
Kepala Sub Bidang Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel Yanuar mengatakan progres saat ini Rencana Induk Pelabuhan (RIP) sudah dipetakan.
“Selain itu, review desain teknis juga telah selesai disusun dan sedang dalam proses penetapan,” katanya belum lama ini, dikutip Jumat (28/6/2024).
Menurutnya sekarang ini akan menuju proses transaksi proyek, apakah menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau investasi.
Akan tetapi, selain desain dan instrumen lainnya, status lahan sebagai lokasi pembangunan juga harus jelas dan tersertifikasi.
Baca Juga
“Ke depan pembangunan akan berubah lagi, lead akan kembali dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tapi, Kemenhub mensyaratkan pemerintah daerah harus segera menyelesaikan proses sertifikasi lahan,” jelas Yanuar.
Dia menerangkan terdapat dua titik lahan yang saat ini belum tersertifikasi. Pertama lahan seluas 60 hektare yang rencananya akan menjadi pelabuhan utama.
Menurutnya, sertifikasi pada titik itu masih menunggu persetujuan analisis dampak lingkungan (Amdal).
Kedua, yakni titik yang berada di area darat yang akan mendukung area laut. Sertifikasi lahan di titik tersebut terkendala lantaran terdapat bagian lahan yang mendapat sanggahan dari masyarakat.
“Untuk titik ini pelepasan kawasan sudah dilakukan di 2014 ketika perencanaan pembangunan Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api, sebelum penetapan Palembanhg New Port di Tanjung Carat. Namun ternyata ada sanggahan masyarakat terkait kompensasi dan Kementerian ATR/BPN meminta persoalan ini diselesaikan terlebih dulu,” bebernya.
Dia menegaskan bahwa pemberian kompensasi kepada masyarakat bukan karena tidak bisa bayar. Tetapi masih proses kajian dan pendalaman berbagai aspek mulai dari hukum, kondisi terakhir di lapangan serta kronologis lainnya.
Oleh karena itu, kata Yanuar, proses groundbreaking pembangunan Tanjung Carat dapat dilakukan di semester kedua tahun depan.
“Sekarang ada timeline dari Kemenhub. Kemenhub menargetkan paling lambat semester dua tahun 2025 sudah groundbreaking,” tutupnya.