Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Ditargetkan Groundbreaking 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan tempat yang ditetapkan sebagai kawasan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat ini semula merupakan kawasan hutan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG -- Kementerian Perhubungan mengakui proses konversi lahan menjadi salah satu tantangan besar dalam realiasasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat yang ada di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan tempat yang ditetapkan sebagai kawasan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat ini semula merupakan kawasan hutan. Oleh karenanya, untuk dapat melakukan pembangunan di kawasan tersebut membutuhkan berbagai persoalan administrasi yang jelas dan legal. 

"Tanjung Carat ini kan semula hutan, sehingga ada proses pengalihan hutan kepada fungsi yang lebih produktif dan ada prosesnya mulai dari Amdal dan juga sertifikat," ujarnya, Senin (16/10/2023). 

Sembari menunggu persoalan administrasi, kata Budi, pihaknya juga saat ini mulai melakukan pembuatan Detail Engineering Design (DED) untuk mempercepat proses pembangunan pelabuhan tersebut. 

"Jadi kalau bisa kita selesaikan dalam waktu enam bulan, tahun depan kita bisa lelang. Dan karena sudah ada juga investornya, kalau semua selesai kita bisa juga groundbreaking di tahun 2024," tegasnya. 

Sementara itu, Pejabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan pada prinsipnya semua program yang masuk ke Sumsel seperti pembangunan Tanjung Carat perlu dilakukan dan langkah percepatannya akan dilaksanakan. 

Tetapi, dia menekankan bahwa pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat ini harus dilakukan secara optimal dan melibatkan seluruh instansi terkait. 

"Semoga pembangunannya bisa segera dilaksanakan dan kami akan melakukan koordinasi secara intens untuk merealisasikannya," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper