Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri Wiraraja di Galang Kembangkan Industri EBT Terpadu

Presiden menetapkan dua kawasan industri di Kepri, Kawasan Industri (KI) Wiraraja di Galang, dan Kawasan Industri (KI) Toapaya Bintan menjadi bagian dari PSN.
Ilustrasi kawasan industri./Ist
Ilustrasi kawasan industri./Ist

Bisnis.com, BATAM - Presiden Jokowi telah menetapkan 2 kawasan industri di Kepulauan Riau (Kepri), Kawasan Industri (KI) Wiraraja di Galang, dan Kawasan Industri (KI) Toapaya di Bintan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), 18 Maret 2024 kemarin.

KI Wiraraja merupakan grup kawasan industri yang berpusat di Punggur, Batam. Di Pulau Galang, Wiraraja menempatkan grup perusahaannya yakni PT Galang Bumi Industri (GBI) untuk mengelola lahan dengan luas sekitar 3.589 hektare, yang akan memusatkan fokusnya pada industri solar farm dan industri pendukung sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Lokasi industri EBT terpadu ini berada di belakang Bendungan Sei Gong, Galang.

Direktur PT Galang Bumi Industri, Tjaw Hieong mengatakan tema dari KI Wiraraja di Galang ini, yakni kawasan industri green energy dan smart eco industrial park. Lokasinya juga clean and clear, tidak ada warga yang tinggal disana, serta berstatus Area Penggunaan Lain (APL) untuk saat ini.

"Dari 3.589 hektare, 2.600 hektare untuk solar farm dan green energy. Sedangkan 989 hektare untuk industri pendukung EBT," katanya kepada Bisnis.com di Batam, Selasa (19/3/2024).

Secara keseluruhan, industri ramah lingkungan yang diusung PT GBI ini menganut konsep end to end, yakni sebuah proses produksi dari tahapan awal hingga akhir, yang melibatkan sejumlah tenant industri.

"Prosesnya end to end, misalnya dimulai dari hilirisasi pasir silika sampai pembuatan modul tenaga surya," tambahnya.

Tjaw juga mengungkapkan pihaknya juga akan mengalokasikan lahan untuk pembangunan data centre. Menurutnya, keberadaan data centre akan lebih mudah dalam beroperasi, karena didukung listrik ramah lingkungan. "Jadi di Galang nanti, di sana akan dibentuk mata rantai sektor EBT yang berkelanjutan," imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Direktur KI Wiraraja, Akhmad Ma'ruf Maulana mengatakan status PSN yang disematkan pada Wiraraja akan menambah mudah proses perizinan yang harus dilalui di tingkat pusat.

"Tentunya perizinan di tingkat pusat dipercepat, karena merupakan investasi yang diharapkan negara. Hambatan birokrasi di tingkat lebih rendah tidak akan terjadi, karena mendapat backup dari pusat," paparnya.

KI Wiraraja yang di Batam sendiri sudah mendapatkan sejumlah investasi besar di sektor EBT, dari Amerika, Taiwan, Jepang, China, Australia, Singapura dan Jerman. Total investasinya ditaksir sebesar Rp100 triliun. "Kami ingin bangkitkan Batam dan Kepri sebagai lokasi kompetitif pusat industri di Asia Tenggara," tegasnya.

Makruf menjelaskan pihaknya ingin menarik investasi ramah lingkungan atau EBT ini lebih banyak lagi. Saat ini model industri hijau ini yang berkutat pada ekspor listrik, hilirisasi, data centre, serta pengembangan solar farm ini memiliki prospek yang sangat bagus, di tengah merosotnya penggunaan bahan bakar fosil.

"Total investasi yang ada sekarang bisa mencapai Rp 100 triliun lebih, dimana investor yang masuk itu bisa satu konsorsium. Ada yang menggarap rangka surya, hilirisasi pasir silika, hingga modul tenaga surya. Jadi semuanya menciptakan industri terpadu dengan suply chain yang terjamin dalam satu kawasan," pungkasnya.

Berdasarkan catatan bisnis.com, perusahaan-perusahaan yang sudah berada di Wiraraja sejak 2023, yakni Uwin Resource Regeneration, Atelier Solar Indonesia, serta Tynergy Technology Group mengembangkan sayapnya di Batam.

Sebelum tiga perusahaan tersebut, sejumlah perusahaan EBT asing telah berkiprah di Wiraraja, yakni PT Jaya Electrical Energy, Wiraraja Yunan International, serta Marubeni Global Indonesia.(K65)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper