Bisnis.com, PALEMBANG – Kinerja produksi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar 2,3 juta ton atau setara 101,05% dari pencapaian rata-rata produksi pupuk selama tiga tahun terakhir.
Direktur Utama Pusri Palembang Daconi Khotob mengatakan total produksi tersebut secara rinci terdiri dari produksi urea sebanyak 2 juta ton dan produksi NPK sebesar 327.000 ton.
“Pada tahun ini, pabrik pupuk urea dan pupuk NPK Pusri mampu beroperasi dengan baik dan mencapai target produksi yang ditetapkan,” ungkap Daconi saat pelaksanaan Pengantongan, Pengapalan & Trucking Akhir Tahun 2023 dan Perdana Tahun 2024 PT Pusri Palembang, Selasa (26/12/2023).
Sementara untuk capaian produksi dari non pupuk atau produksi amoniak mencapai 1.3 juta ton atau setara dengan 99,53% dari rata-rata pencapaian produksi tiga tahun terakhir.
Menurut Daconi, performa yang optimal dari perseroan juga terlihat melalui hasil penyaluran pupuk subsidi tahun 2023 sebesar 87% serta penjualan dari pupuk sektor komersial yakni amoniak yang mencapai 130% dari penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan atau RKAP.
“Tahun ini kita juga mampu mencapai penjualan amoniak yang cukup besar hingga 130% dari target untuk meningkatkan laba perusahaan,” imbuhnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan, dari sisi kualitatif hasil capaian pada tahun 2023 ini sudah maksimal. Namun, harapannya di tahun mendatang mampu lebih baik lagi, paling tidak terkait dengan apa yang menjadi kendala internal perusahaan.
Baik itu dari segi kualitas, kuantitas dan yang tidak kalah penting yakni penerapan cost leadership secara terintegrasi mulai dari pemanfaatan bahan baku, proses produksi, distribusi penyaluran, biaya pemasaran dan lain lain.
“Harus berubah semakin profesional dan kompetitif. Mudah-mudahan tahun depan bisa melakukan perubahan secara terintegrasi dan bersama sama,” kata Daconi.
Sementara itu, Senior Vice President (SVP) Produksi Pusri Palembang, Andi Azmi menambahkan dari sisi kinerja shipping out pupuk urea dan NPK Pusri tahun 2023 juga berjalan cukup baik.
Pihaknya mencatat, shipping out untuk urea curah tercatat sebanyak 1.050.813 ton dan shipping in bag mencapai 216.749 ton. Sehingga, secara total maksimum shipping out curah mampu mencapai 12.000 ton per hari dan shipping in bag mencapai 2.000 ton per hari.
“Sedangkan kinerja shipping out untuk tracking NPK dari total produksi 327.000 ton mampu disalurkan mencapai 316.872 ton,” jelasnya.
Azmi mengakui, dalam upaya mencapai kinerja produksi, setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi tantangan utama bagi perusahaan. Ketiganya meliputi reliability pabrik, efisiensi energi serta kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
“Hal itu tentu yang menjadi PR kita bersama untuk tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya.