Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menapaki Usia 51 Tahun, Dapensri Tingkatkan Sinergi dan Integrasi

Dana Pensiun Pusri (Dapensri) terus berkomitmen memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun secara tepat waktu bagi 4.366 orang pesertanya.
Kantor Dapensri./Istimewa
Kantor Dapensri./Istimewa
Ringkasan Berita
  • Dapensri berkomitmen memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun tepat waktu bagi 4.366 peserta meski menghadapi ketidakpastian ekonomi.
  • Strategi investasi Dapensri fokus pada kehati-hatian dan optimalisasi imbal hasil jangka panjang dengan asset and liability matching, serta mendukung keuangan berkelanjutan.
  • Dapensri menyusun Peta Jalan Penguatan dan Keberlanjutan 2025-2029 dengan fokus pada ekonomi, tata kelola, transformasi digital, dan sumber daya manusia.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, PALEMBANG – Memasuki usia ke-51 tahun, Dana Pensiun Pusri (Dapensri) terus berkomitmen memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun secara tepat waktu bagi 4.366 orang pesertanya.

Dapensri diketahui merupakan dana pensiun pemberi kerja pengelola program manfaat pasti yang didirikan oleh PT Pupuk Sriwidjaja pada Juni 1974 atau memasuki 51 tahun.

Direktur Utama Dana Pensiun Pusri, Asep Ramdan mengatakan di tengah ketidakpastian yang tinggi dari kondisi perekonomian global dan domestik, kinerja Dapensri pada semester 1 2025 masih mengalami pertumbuhan dengan return of investment (ROI) sebesar 4,95% atau kenaikan 288% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Portofolio investasi Dapensri terbesar ditempatkan pada surat berharga negara (SBN) dan surat utang korporasi (obligasi/sukuk), masing-masing sebesar 41%,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (21/7/2025).

Dia menjelaskan strategi investasi Dapensri difokuskan pada prinsip kehati-hatian sesuai peraturan dari OJK dan arahan investasi, serta optimalisasi imbal hasil jangka panjang dengan menggunakan konsep asset and liability matching, sehingga pola investasi terbentuk dari jumlah liabilitas yang harus dipenuhi (liability driven investment).

Asep mengatakan Dapensri merupakan dana pensiun yang mengalami kesenjaan (sunset pension fund), karena tidak ada lagi tambahan peserta baru sejak 2007, namun masih mampu menjaga rasio kecukupan dana (RKD) sebesar 102,24%.

Hal ini dinilai berkat dukungan dan komitmen dari pendiri, yaitu PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, termasuk dukungan peserta dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjaga keberlanjutan Dapensri.

“Dapensri menyadari ketidakpastian perekonomian dan perubahan kondisi lingkungan bisnis secara cepat ini akan menjadi tantangan dalam pengelolaan dana pensiun,” kata dia.

Untuk menghadapi tantangan itu, kata Asep, Dapensri telah menyusun Peta Jalan Penguatan dan Keberlanjutan Dapensri tahun 2025-2029 yang terdiri dari 4 pilar yaitu ekonomi, tata kelola, transformasi digital, serta sumber daya manusia yang tertuang dalam Rencana Bisnis tahun 2025.

“Dapensri juga mendukung implementasi keuangan berkelanjutan (sustainable of finance) yang telah ditetapkan oleh OJK bagi lembaga dana pensiun sejak 1 Januari 2025,” jelasnya.

Dari aspek ekonomi berkelanjutan, Dapensri telah menempatkan investasi pada emiten yang menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan sebesar 1,34% dari total investasi.

Dapensri telah mencanangkan program 'Go Green' yang mendukung lingkungan berkelanjutan melalui implementasi aplikasi digital office yang mengurangi pemakaian kertas, listrik, dan toner printer, serta tidak menggunakan air minum kemasan untuk mengurangi limbah plastik secara signifikan.

Dari aspek sosial, Dapensri memberikan dukungan berkelanjutan terhadap ketenagakerjaan dan pengembangan SDM.

“Perjalanan panjang Dapensri selama lebih dari lima dekade bukan hanya tentang mempertahankan komitmen, tetapi juga tentang terus tumbuh, berinovasi, dan berkontribusi,” ucapnya.

Asep menambahkan dengan semangat 'Sinergi and Integrasi', Dapensri siap melangkah ke masa depan yang lebih hijau, digital, dan berkelanjutan dengan dukungan dari pendiri, peserta dan seluruh stakeholder.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro