Bisnis.com, PADANG — Ratusan masyarakat memadati kawasan Pasa Gadang, Kota Padang, Sumatra Barat, di Masjid Muhammadan mengikuti tradisi Serak Gulo (lempar gula) yang dilaksanakan oleh keturunan India di Padang.
Ketua Perkumpulan Keluarga Muhammadan (PKM) Muhammad Fauzan mengatakan dalam tradisi itu ada sebanyak 3 ton gula pasir yang dibagikan. Dimana masyarakat yang ikut tidak hanya dari keturunan India saja, tapi juga ikut dari masyarakat dari berbagai etnis yang ada di Padang.
"Setiap tahunnya kami gelar tradisi ini. Karena di dunia hanya kami menggelar ini, hanya di Padang saja," katanya, Rabu (13/12/2023).
Dia menyebutkan tradisi Serak Gulo ini juga telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI pada tahun 2023.
"Jadi tradisi ini kami telah terdaftar di Kemendikbud Ristek. Untuk itu kami konsisten setiap tahunnya menggelar tradisi Serak Gulo ini. Hanya di waktu Covid-19 dulu yang tidak kami gelar," ujarnya.
Fauzan menyampaikan momen Serak Gulo 2023 ini juga telah menjadi kalender event dari Dinas Pariwisata. Sehingga tradisi yang digelar oleh keturunan India tersebut, mendapat perhatian dari wisatawan.
Baca Juga
"Sekarang mungkin hampir ribuan masyarakat yang hadir langsung. Semoga tahun 2024 mendatang bisa ramai lagi, karena mendapat dukungan dari pemerintah daerah juga," sebutnya.
Dia menjelaskan tradisi Serak Gulo ini sebagai bentuk berbagai rezeki, karena gula pasir ini memiliki rasa yang manis, dan rasa manis ini bagi keturunan India membagikan kebaikan.
Gubernur Sumbar Mahyeldi yang hadir pada kegiatan itu menyampaikan melihat besarnya antusiasme masyarakat maupun wisatawan terhadap tradisi Serak Gulo tersebut, maka untuk tahun 2024 mendatang akan digelar dengan konsep yang baru.
"Saya ingin lebih meriah lagi. Tidak hanya serak gulo, nanti bisa ditambah dengan pemeran makanan khas India di kawasan Pasa Gadang ini," harapnya.
Mahyeldi melihat hampir setiap tahunnya, kegiatan tersebut hanya sebatas Serak Gulo. Padahal ada banyak hal lagi yang bisa diperkenalkan oleh keturunan India kepada masyarakat umum.
"Mereka (keturunan India) masyarakat Sumbar juga, saya ingin mereka turut memperkenalkan kuliner khas India. Karena yang saya tahu, kuliner India ini enak-enak," ungkap dia.
Bahkan gubernur menyatakan, bila Pemerintah Kota Padang tidak sanggup untuk mempersiapkan event yang besar untuk momen tahun 2024 mendatang, maka pelaksanaan Serak Gulo akan dihendel oleh Dinas Pariwisata provinsi.
"Kalau Pemko Padang tidak sanggup, biar kami dari provinsi yang menyiapkannya. Saya ingin lebih meriah lagi kegiatan Serak Gulo ini," tegas Mahyeldi.